LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN ( KKL )
“
MARKETING MIX PHYSICAL EVIDENCE PT.
ANGGA CAHAYA DEWATA DI DENPASAR BALI”
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh
kurikulum pada Program Studi Strata I Manajemen Ekonomi Universitas
Semarang
DISUSUN OLEH :
TRISYA
IDA ARYATI
B.111.15.0099
UNIVERSITAS
SEMARANG
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
2017
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN ( KKL )
“
MARKETING MIX PHYSICAL EVIDENCE PT. ANGGA CAHAYA DEWATA DI DENPASAR BALI”
Dipersiapkan
dan disusun oleh
TRISYA
IDA ARYATI
NIM
: B.111.15.0099
Telah
di ujikan pada tanggal, Jum’at 03 November 2017
Dosen Pembimbing
Teguh
Ariefiantoro,SE,MM
Laporan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah di terima untuk memenuhi persyaratan
dalam menempuh kurikkulum pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Jurusan
Manajemen
Tanggal .........................................
Ketua
Jurusan
Adijati
Utaminingsih SE,MM
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah dan
ridha-Nya, sehingga saya dapat mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang
dilaksanakan di PT. Angga Cahaya Dewata hingga dapat menyusun laporan Kuliah
Kerja Lapangan dengan baik dan pada waktu yang ditentukan.
Dalam
penyusunan laporan ini, saya mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini, dengan rasa hormat saya
mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan pihak yang telah membantu secara
langsung maupun tidak langsung, kepada :
1.
Bapak Prof.Dr. H. Pahlawansjah Harahap,
SE,ME, selaku Rektor Universitas Semarang.
2.
Ibu Prof.Dr. Ir. Hj. Kesi Widjajanti,
SE,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
3.
Bapak Teguh Ariefiantoro, SE,MM, selaku
Dosen Pembimbing KKL bus 2.
4.
PO Subur Jaya, Duta Tour dan segenap
leader, selaku biro perjalanan KKL di Bali.
5.
Pemilik dan karyawan PT. Angga Cahaya
Dewata
6.
Orang tua serta keluarga yang selalu
memberikan dukungan dan doa kepada saya.
7.
Seluruh rekan – rekan Mahasiswa jurusan
Manajemen angkatan 2015.
Akhir
kata, saya mengucapkan terima kasih banyak atas bimbingan dan bantuannya. Saya
memohon maaf atas kekurangan dalam penyajian laporan ini, semoga laporan ini
bermanfaat untuk pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang.
Semarang, 02 November 2017
Penulis
TRISYA IDA ARYATI
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................................................. i
HALAMAN
PERSETUJUAN.................................................................................................... ii
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................. iii
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... iv
BAB
I. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. LATAR
BELAKANG................................................................................................ 1
B.
TUJUAN PENULISAN LAPORAN............................................................................. 2
C. MANFAAT
PENULISAN LAPORAN......................................................................... 3
BAB
II. LANDASAN TEORI................................................................................................... 4
BAB
III. METODE PENULISAN LAPORAN KKL...................................................................... 10
A.
LOKASI/OBJEK KKL.............................................................................................. 10
B. JENIS
DATA........................................................................................................ 10
C. TEKNIK
PENGUMPULAN DATA............................................................................ 11
BAB
IV. PEMBAHASAN HASIL KKL..................................................................................... 12
4.1
DESKRIPSI BIDANG YANG DIPILIH SESUAI TOPIK. ............................................... 12
4.2
PERBANDINGAN TEORI DAN PRAKTEK YANG DIBIAT PADA OBYEK. .................... 13
4.3
HASIL ANALISIS PERBANDINGAN TEORI DAN PRAKTEK....................................... 13
BAB
V. KESIMPULAN...................................................................................................... 19
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................. 21
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewata Kaos diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Dewata Kaos bergerak
dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali berupa kerajinan Bali, kaos Bali,
pernak-pernik Bali, lukisan Bali, patung Bali, sandal yang berlogokan dewata, dan
lain-lain.
Awal berdirinya, Ibu Jero bersekolah di SMA di daerah Singaraja (Denpasar).
Setamatnya dari SMA, beliau melanjutkan pendidikannya ke universitas dan
bertemulah dengan Bapak Agung Darmayudha. Tahun 1992 Ibu dan Bapak mulai
bekerja di Garment (Garment Bali Ayu) dan Ibu menjadi
seorang desain squin dan bisa
mengekspor ke luar negeri. Dari metode
squin (pakai tangan) tersebut berubah menjadi mesin jahit seiring dengan
majunya usaha mereka. Promosi pertama dilakukan melalui sisem kredit. Dan pada
akhirnya pada tahun 1997 usaha Dewata Konveksi berhasil sukses. Kemudian pada
tahun 2002, Ibu dan Bapak mulai merintis usaha Dewata Kaos.
Sebagai pusat souvenir &
oleh - oleh khas Bali, Dewata Kaos selalu memberikan pelayanan terbaik dan
kepuasan dalam berbelanja kepada seluruh pengunjung maupun pelanggan. Dewata
Kaos memberikan beraneka pilihan produk - produk yang selalu mencitrakan unsur dan nuansa etnik Bali di
setiap produk. Ditunjang dengan kualitas yang terjamin dan harga yang sangat
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Selain pakaian,
kerajinan tangan dan aneka makanan khas Bali , Dewata Kaos juga
menawarkan lokasi yang sangat strategis dekat tempat wisata Pantai Sanur,
dengan akses perjalanan yang sangat mudah ditempuh dari beragam tempat wisata
lainnya. Hamparan area parkir yang sangat luas merupakan salah satu upaya kami
untuk memberikan kepuasan, kenyamanan, dan keamanan kepada semua pengunjung.
Semuanya itu Dewata Kaos berikan untuk menunjang motto Dewata Kaos, yaitu Pusat Souvenir
dan Oleh - Oleh Khas Bali yang TERLENGKAP, TERBESAR dan BERKUALITAS.
Dewata Kaos telah memiliki perusahaan di bidang :
1.
Angga Collection bergerak di
bidang konveksi.
2.
Dewata Gym bergerak di bidang
olahraga.
3.
Dewata Kaos menjual bahan kaos.
4.
Dwix Bordir bergerak di bidang pelayanan baju bordir.
5.
Dewata Oleh-Oleh Khas Bali menjual souvenir
oleh-oleh bali.
Macam-macam produknya antara lain kaos khas Bali
sebagai unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual kaos
barong, sarung pantai, baju adat Bali, assesories/pernak-pernik, sandal Bali
dan berbagai makanan khas Bali.
Visi Perusahaan
Dewata konveksi ini
memiliki Visi “ Untuk menjadikan kumpulan perusahaan berstandar International
dengan tetap berpegang pada kearifan dan norma-norma luhur”.
Misi Perusahaan
1. Membantu
mengurangi angka pengangguran
2.
Menjadi bagian yangberarti dan berkesan
bagi semuamasyarakat dan keluarga.
3.
Ikut berperan, meningkatkan serta
memajukan pariwisata Balidan pembangunan pemerintahan pada umumnya.
4. Mampu
mensejahterakan karyawan.
Berdasarkan uraian diatas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “ Marketing
Mix Physical Evidence” di PT. Angga Cahaya Dewata.
B.
Tujuan
Penulisan Laporan
Maksud
dari penulisan ini adalah untuk mengetahui lingkungan fisik di PT. Angga Cahaya
Dewata. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
1.
Mengembangkam wawasan dan pengetahuan
secara langsumg tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
2.
Mengetahui perjuangan sebuah perusahaan
agar dapat mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis.
3.
Menambah pengetahuan tentang bagaimana
strategi yang dapat dilakukan agar dapat tercapainya target pasar.
C.
Manfaat
Penulisan Laporan
1.
Bagi Penulis
Laporan
ini dapat menambah ilmu serta wawasan kepada penulis tentang strategi-strategi
apa yang akan digunakan untuk merkruitmen karyawan dan memasarkan produknya
sehingga produknya dapat diterima dan fiminati masyarakat.
2. Bagi
PT. Angga Cahaya Dewata
Laporan
ini dapat dijadikan sebagai kepedulian perusahaan dalam bidang rekriutmen
karyawan dan bidang pemasaran yang diberikan
kepada mahasiswa. Dan dapat juga dijadikan sebagai sarana penelitian yang dapat
dikembangkan oleh perusahaan.
3. Bagi
Universitas Semarang
Laporan
ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk informasi atau sebagai
referensi pembaca, sekaligus sebagai acuan bahan pembelajaran.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian Marketing
Mix
Pada
dasarnya pengertian marketing mix tidak jauh
berbeda dengan pengertian
marketing umumnya, mupun pengertian pemasaran biasanya. Namun konsep marketing
mix, menawarkan sedikit perbedaan dengan kedua pengertian marketing – pemasaran tersebut. Dimana
teori marketing mix lebih mengedepankan pembauran (gabungan)
teori pemasaran atau marketing pada umumnya, dalam memasarkan produk (barang)
maupun jasa.
Pengertian marketing
mix adalah
menjalankan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan
ini dilakukan secara bersama (gabungan) di antara elemen – elemen yang ada
dalam marketing mix itu sendiri. Karena dalam konsepnya, setiap elemen
pemasaran tidak dapat berjalan sendiri – sendiri, tanpa didukung oleh elemen
lainnya.
Penggunaan marketing mix dalam dunia
bisnis, tentunya dilakukan dengan menggunakan konsep – konsep yang sesuai
kebutuhan masing-masing prusahaan. Dalam praktiknya, konsep marketing mix terdiri dari
marketing mix untuk barang dan marketing mix untuk jasa.
Kotler menyebutkan konsep bauran
pemasaran (marketing mix)
terdiri dari empat 4 elemen, yaitu:
1.
Product (Produk)
Produk adalah barang atau jasa yang didesain sedemikian rupa dengan tujuan
untuk dipasarkan. Produk yang berkualitas akan memiliki nilai jual tinggi,
serta akan mampu menarik calon pelanggan untuk membelinya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menentukan produk/jasa yaitu: fungsi; kualitas; kemasan;
penampilan; layanan; dukungan; dan garansi.
2.
Price (Harga)
Setelah produk dan jasa yang kita ingin pasarkan telah ada, barulah kita
menetukan harga jual produk/jasa kita tersebut. Harga adalah besaran uang yang
harus diberikan oleh pelanggan kepada kita, untuk dapat menggukan produk atau
jasa kita. Harga ini bisa saja murah atau mahal, hal ini disesuaikan dengan
target market kita.
3.
Place (Tempat)
Tempat (place) juga berpengaruh terhadap keberhasilan
pemasaran. Tempat yang strategis akan lebih mengundang banyak pelanggan baru,
ketimbang tempat yang sulit dijangkau oleh pelanggan. Tentukanlah tempat yang
tepat untuk toko produk/jasa kita. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan
tempat adalah lokasi mudah dijangkau, strategis dan jangkauan dukungan seperti
website, telepon dll.
4.
Promotion (Promosi)
Promosi
adalah hal terpenting dalam proses marketing. Kunci keberhasilan dalam proses
pemasaran ditentukan oleh promosi ini. Karena promosilah yang pada dasarnya
menawarkan produk atau jasa kita dipilih dan dibeli oleh pelanggan. Dalam
melakukan promosi, ada beberapa hal yang umumnya dilakukan seperti periklanan,
penjualan langsung, public relations (hubungan
masyarakat), media, serta penentuan anggaran.
Sementara itu, (Boom dan Bitner
2000;234) menambahkan, untuk perusahaan
yang bergerak dalam bisnis jasa, selain menggunakan konsep marketing
mix 4P yang
disebutkan di atas, juga perlu ditambahkan 3P, yaitu:
·
People (orang)
·
Physical
Evidence (bukti fisik)
·
Process (prose)
Jadi
dari penjelasan pengertian
marketing mix di atas, dapat disimpulkan bahwa, secara
keseluruhan penggunaan konsep marketing mix untuk prusahaan jasa, jika
digabungkan menjadi marketing mix
7P, yaitu:
Khusus
untuk produk yang berbentuk jasa, diperlukan konsep yang sedikit berbeda dengan
produk barang.
B.
Konsep
Marketing Mix dalam Pemasaran (Marketing)
Salah
satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan
adalah marketing mix strategy
yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa:
“Marketing mix as the set of controllable marketing variables that
the firm bleads to produce the response it wants in the target market”.
Dari definisi diatas dapat
diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable – variabel terkendali
yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar sasaran.
Dan
untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing
mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk,
Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence.
·
Product
(produk)
Produk merupakan elemen penting
dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi
pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki
produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
·
Price
(Harga)
Menurut Monroe (2005)
menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan
untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting
konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak (Engel,
Blackwell dan Miniard, 1996).
Harga dikatakan mahal, murah
atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena
tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan
kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001).
·
Promotion
(promosi)
Promosi adalah kegiatan
mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam
saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan
suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat
melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah,
tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker, 2000:7).
Media promosi yang dapat
digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan,
(3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan
media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu
sendiri.
·
Place
(Saluran Distribusi)
Kotler (2000: 96) menyatakan
bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan
segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status
pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan
bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi
untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke
konsumen akhir atau pemakai industri.
Distribusi berkaitan dengan
kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya.
Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan
produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
·
People
(Orang)
Yang dimaksud partisipan disini
adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan,
atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan :diantaranya adalah
para reception, dokter, dan beauty therapis.
·
Process
(Proses)
Proses adalah kegiatan yang
menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan
pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner sering menawarkan
berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa
konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan fasilitas layanan
yang berpengaruh pada image perusahaan.
·
Physical
evidence (Lingkungan fisik)
Lingkungan fisik adalah keadaan
atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan
fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang
dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan
institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout
yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli (Belk 1974 dalam
Assael 1992).
Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan
kunci sukses bagi sebuah usaha (jasa yang bertempat/salon/spa/warnet)
diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang
strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan
fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.
BAB
III
METODE
PENULISAN LAPORAN KKL
A.
Lokasi
atau Objek KKL
PT.
Angga Cahaya Dewata adalah sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 1992 dan pada
akhirnya tahun 1997 usaha Dewata
Konveksi berhasil sukses. Kemudian pada tahun 2002, Ibu dan Bapak mulai
merintis usaha Dewata Kaos.
Sebagai pusat souvenir
& oleh - oleh khas Bali, Dewata Kaos selalu memberikan pelayanan terbaik
dan kepuasan dalam berbelanja kepada seluruh pengunjung maupun pelanggan yang
kebetulan juga menjadi obyek KKL saya.
Kunjungan
dilaksanakan pada:
Hari/tanggal
: Rabu, 18 Oktober 2017
Tempat
: PT. ANGGA CAHAYA DEWATA
Alamat :
JL. By Pass Ngurah Rai 53, Sanur Bali.Telp./ Fax : 0361467935/ 0361467936
Narasumber
: Bapak Agung Darmayuda
B.
Jenis
Data
Jenis data laporan ini adalah:
1.
Data
pimer yaitu data yang dikumpulkandan diolah sendiri atau seseorang atau suatu
organisasi langsung dari obyeknya. Pada laporan ini, data yang diperoleh secara
langsung dari sumbernya, diamati, dicatat, dan direkam secara langsung ditempat
dilakukannya kunjungan.
(Uma Sekaran, 2011)
2.
Data
sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah
pihak lain. Data laporan ini diperoleh dari membaca literatur, artikel,
makalah, jurnal, dan sumber tertulis lainnya. (Sugiono : 2008 :
402)
C.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data Metode-metode yang digunakan untuk menyusun laporan
adalah:
1.
Observasi
menurut Nawawi dan Martini (1991) adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu
gejala atau gejala-gejala dalam obyek penelitian. Laporan ini mengamati
langsung obyek KKL untuk menyusun laporan ini.
2.
Interview atau wawancara menurut Prabowo (1996) adalah metode pengambilan data
dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap
secara tatap muka.proses tanya jawab saat berada diobyek KKL mengenai hal yang
ingin diketahu oleh mahasiswa tentang apa yang akan dijadikan bahan laporan
kunjungan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
HASIL KKL
4.1
Deskripsi
Bidang yang dipilih sesuai topik.
PT.
Angga Cahaya Dewata merupakan salah satu perusahaan di pulau dewata yang sudah
ada sejak tahun 1993 dengan mulai mendirikan usaha konveksi di rumah untuk
membantu perekonomian para tetangga, sehingga pada tahun 1995 PT. Angga Cahaya
Dewata resmi mendirikan konveksi “Angga
Collection”. Usaha yang didirikan beratas namakan cinta oleh Kadek Imawati
bersama suaminya Agung Darmayudha telah memiliki beberapa usaha di Bali.
Nama : PT. ANGGA CAHAYA DEWATA
Yang mempunyai beberapa anak perusahaan
yang dapat diuraikan, sebagai berikut :
·
ANGGA COLLECTION
bergerak dibidang konveksi
·
DEWATA
GYM bergerak di bidang olah raga
·
DEWATA KAOS menjual bahan kaos
·
DWIX BORDIR & SABLON CENTRE bergerak di bidang Bordir &
Sablon
·
DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI menjual souvenir oleh-oleh bali
·
PENGINAPAN PONDOK WISATA DEWATA BALI
·
PIE SUSU DEWATA
Alamat : Jln By Pass Ngurah Rai No. 53 Tohpati –
Sanur Denpasar-Bali
Telp
: 0361 467935
Fax :
0361 467936
Seiring dengan
perkembangan Pusat oleh- oleh khas bali,
pesaing yang dihadapi oleh Dewata konveksi Bali semakin ketat. Untuk mengatasi
persaingan, maka diperlukan adanya
suatu strategi untuk menggembangkan
produk baru ini akan membentuk masa depan Dewata konveksi yaitu melalui
Strategi Diversifikasi produk. Produk yang diproduksi sendiri yang mempunyai
ciri khas tersendiri, oleh sebab itu kreatifitaslah yang akan menunjukkan atau
sebagai pegangan yang membedakan barang yang dimiliki dengan yang lain.
Ciri khas yang
akan mampu meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Marketing
Mix Physical Evidence atau Lingkungan
Fisik Merupakan Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau
kondisi Dewata oleh – oleh yaitu memiliki bentuk bangunan yang sangat kental
akan nuansa Bali yang terkenal dengan ukiran ataupun pahatannya.
4.2
Perbandingan
Teori dan Praktek yang dibuat pada Obyek.
Seperti yang telah dibahas di Bab II tentang
“Marketing Mix Physical Evidence maka kami membandingkan dengan teori tersebut
di dalam PT. Angga Cahaya Dewata telah menerapkan teori tersebut dalam
perusahaan.
Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling
jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran. Keadaan atau situasi
dan kondisi secara geografi, lingkungan institusi, dekorasi dari ruangan,
adanya suara, aroma fisik, cahaya yang terpancar, cuaca yang baik, peletakan
dan layout yang nampak atau situasi lingkungan yang penting sebagai obyek
stimuli hal ini di kemukakan oleh (Belk 1974 dalam Assael 1992).
PT. Angga Cahaya Dewata melakukan hal tersebut agar
lingkungan fisik di perusahaan menjadi lebih baik dan meningkatkan fasilitas –
fasilitas yang ada dapat digunakan ketika para pelanggan
mengunjungi toko oleh – oleh Dewata tersebut. Sehingga para pelanggan dapat
menikmati apa yang telah disediakan tersebut.
4.3
Hasil Analisis Perbandingan teori dan praktek.
Hasil
analisis dari perbandingan teori dan praktek ini memang tepat, karena Dewata Konveksi
Bali telah mengembangkan fasilitas – fasilitas yang diperlukan oleh konsumen agar
perusahaan bisa terus bersaing di dunia usaha. Mengembangkan fasilitas, tata
ruang, penempatan dekorasi ruangan yang bagus dan nyaman bagi pengunjung memang
di perlukan, tujuannya agar konsumen tertarik untuk membeli. Untuk itu setiap
perusahaan perlu melakukan pengembangan bangunan dan tata letak dekorasinya agar
mampu bersaing dengan perusahaan oleh – oleh yang lainnya.
Ø System
Operasi
Operasional dalam perusahaan ini
dilakukan dengan baik. Peralatan yang digunakan mampu berkembang dari yang
awalnya hanya peralatan tradisional berkembang menjadi peralatan yang canggih
seperi mesin sablon atau mesin jahit.
Dari
segi kain bahan yang digunakan pemilk menggunakan kain yang berkualitas tinggi
hal ini dikarenakan pemilik perusahaan ini memiliki pengetahuan yang baik
tenteng berbagai jenis kain. Pemberian sablon juga digunakan sablon yang bagus
yakni tidak lengket dan tidak pecah.
Ø Susunan Organisasi
Owner
: Agung Yudha
Kd. Imayati
Manager Marketing : Rahman
Ismail
Komang
Peter
Gusti Ayu
Ngurah Sgung
Dewata kaos bali ini tidak seperti pada usaha – usaha
dagang lainnya yang memiliki stuktur organisasi yang terorganisir, di Dewata
Kaos tidak memiliki struktur organisasinya. Disini diterapkan pendekatan secara
kekeluargaan. Semua pegawai dianggap sebagai satu keluarga. Bapak dan Ibu
selalu memberikan kepercayaan penuh kepada pegawainya tanpa ada yang dibanding
– bandingkan. Di Dewata Kaos tidak memiliki manager
disetiap usaha.
Ø Tugas dan Kewajiban
Owner
sebagai pemilik usaha dan mengawasi semua kegiatan yang ada perusahaan. Manager Marketing bertugas untuk
memasarkan produk perusahaan tersebut.
Ø Jumlah Tenaga Kerja dan Sistem Pengajian
Mula – mula
karyawan berjumlah 2 – 3 karyawan seiring dengan kemajuan dan permintaan pasar
maka secara bertahap jumlah karyawan sekarang menjadi 200 karyawan.
Ø Kegiatan Pabrik
a.
Jenis Kegiatan
Produksi
Dewata kaos bali memproduksi berbagai macam produk antara
lain kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali.
Juga menjual kaos barong, sarung pantai, baju adat Bali, assesories atau pernak
– pernik, sandal Bali dan berbagai
makanan khas Bali.
b.
Volume Produksi
Volume produksi di dewata ini tergantung kepada
permintaan konsumen maka jumlah atau volume produksi selalu berubah – ubah atau
tidak menentu.
c.
Pemasaran
Pemasaran dengan menyetorkan barang produksi keseluruh
tempat perbelanjaan yang ramai di kunjungi wisatawan tetapi masih dalam lingkup
daerah sekitar tersebut, produknya hanya di jual belikan di daerah wisata bali
dan tidak di jual belikan di daerah luar Bali.
d.
Pembuangan Limbah
Untuk limbah dari hasil produksi pakaian tidak di
buang begitu saja, melainkan di daur ulang kembali untuk di buat kerajinan
tangan dan berbagai macam baju anak sehingga limbah tersebut juga memiliki
nilai jual yang tinggi.
e.
Bagian Produksi
Disana
kami bertemu dengan mbok ketut sebaagai penjahit kaos di pt angga cahaya
garment. Bedasarkan wawancara yang telah kami lakukan, didapat informasi bahwa
beliau bekerja mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WITA. Meskipun beliau baru
bekerja selama tiga bulan.
Namun,
beliau telah mampu menyelesaikan 50 buah baju selama satu hari kerja. Selain
itu beliau juga mengatakan tidak harus pandai menjahit jika ingin menjadi
tukang jahit disana, asalkan mempunyai kemauan dan niat serta mau dilatih maka
dapat diterima menjadi pegawai khususnya tukang jahit disana. Selain itu kami
juga bertemu dengan Mak Musriaken yang bekerja di bagian packing Dewata
Garment, menurut penuturanya beliau dapat mengemas baju dalam sehari 1 orang
bisa berkisar 35 buah .
Hal
itu tergantung kemampuan setiap pegawai, karena tingkat kesulitan penjahitan
baju itu berbeda – beda. Bahan baku kaos yang di produksi disana di datangkan
langsung dari : Bandung dan Yogyakarta. Sistem gaji setiap pegawai juga berbeda
– beda, bisa menggunakan sistem bulanan maupun borongan.
Gaji
yang diberikan kepada pegawai sudah berstandar kan UMR daerah Bali. Untuk mendapatkan
informasi yang lebih kami juga mengulik informasi kepada mbak widi. Mbk widi
adalah seorang pegawai dipabrik garment.
Dia
mulai bekerja sekitar tahun 2012 dan mbk widi bekerja dipabrik garment sebagai
penjahit. Ia menjahit seperti kaos, celana dll yang penjualannya disetorkan
ketoko-toko langsung. Keuntungan perbulan sekitar kurang lebih Rp
2.200.000. model dalam bekerja adalah sistem borong bukan harian. Jadi gaji
banyak atau sedikit itu dari hasil berapa banyak jaitan yang dihasilakan.
Dan
dalam bekerja mbk widi tidak ada kesulitan apapun semuanya berjalan lancar
karna sudah terlatih sejak bekerja dipabrik garment. Dan dia bekerja mulai jam
07.30-17.00 WITA. Jika dia bekerjanya rajin dan hasil dari jaitannya rapi maka
dia akan mendapat bonus yang cukup lumayan banyak.
f.
System
Managerial
Kebetulan
pada saat itu kami bertemu dengan bapak Rahman Ismail, selaku manager
Operational di Dewata Garment. Berdasarkan pertanyaan yang telah kami ajukan
beliau menjelaskan bahwa disana terdapat kurang lebih 200 karyawan dalam
naungan PT. Angga Cahaya.
Setiap
karyawan mampu memproduksi 40 sampai 70 buah per harinya, perbedaan ini
disebabkan karena tingkat kesulitan setiap jenis baju yang dijahitnya.
Ø Keadaan atau Situasi
Di dalam lingkungan pabrik dewata konveksi ini cukup
terjamin fasilitas penunjang yang lengkap, memiliki area parkir yang cukup
luas, lokasi yang strategis merupakan kelebihan dari tempat ini. Lokasinya
adalah berada di jalur menuju tempat
wisata utama di Bali Jln Bay Pass Ngurah Rai 53 Sanur Bali. Dari
pusat kota Denpasar tempat ini berjarak 3 kilometer, dan dari objek wisata
Pantai Sanur Dewata oleh – oleh hanya berjarak 1 kilometer.
Kenyamanan
belanja di Dewata oleh – oleh akan mulai terasa ketika memasuki halaman parkir
tersedianya halaman parkir yang luas serta tertata rapi merupakan salah satu
komitmen kuat dari Dewata oleh – oleh Bali sebagai tempat sovenir dan pusat
oleh – oleh dalam mewujudkan kepuasan kepada konsumennya. Namun demikian, bagi
wisatawan yang ingin melihat secara langsung proses pembuatan pakaian dan
produk – produk di Dewata oleh – oleh maka anda bisa langsung mengunjungi
lokasi produksi yang berada di sebelahnya.
Disini
pihak manajemen tentu akan menjelaskan proses produksinya jenis kain yang
dipergunkan sehingga akan mampu menambah keyakinan pengunjung untuk membeli
produk khas Bali yang dijual di Dewata oleh – oleh. Sebagai tempat yang menjul
oleh – oleh khas Bali Dewata oleh – oleh Bali juga memiliki fasilitas yang
lengkap selain menyediakan lahan parkir yang luas juga terdapat ruang
pertemuan, tempat makan yang luas, tempat peristirahatan bagi para crew travel,
mushola, toilet, serta tempat karaoke dan tempatnya semua bersih dan ber AC.
Bagi
anda yang ingin memiliki kenangan foto menggunakan pakaian adat khas Bali
Dewata oleh – oleh juga mengfasilitasi hal tersebut lengkap mulai dari tenaga
tata rias, kostum dan fotografernya.
Ø Peletakan
dan Layout
Untuk tata letak penempatan barang –
barang
souvenir, makanan khas bali, sandal, dan kaos khas Dewata
cukup tertata dengan rapi dan mudah dijangkau atau mudah ditemukan berbagai souvenir
yang lainnya.
Ø Dekorasi
Ruangan
Untuk dekorasinya memiliki ruang
tersendiri atau disekat - sekat untuk memisahkan tempat satu dengan tempat yang
lainnya seperti tempat kaos Dewata dan Baju Barong di bagian pintu masuk, untuk
makanan dan souvenir di bagian paling
belakang.
Untuk segi kelengkapan produk
layanan yang siap ditawarkan (one stop
service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan,
tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.
BAB
V
KESIMPULAN
Marketing Mix Physical
Evidence
atau Lingkungan Fisik : Merupakan
Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi yang di dalamnya
juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling
jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . maksud dari situasi
ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi, lingkungan
institusi, dekorasi dari ruangan, adanya suara, aroma fisik , cahaya yang
terpancar , cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi
lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli hal ini di kemukakan oleh Belk
1974 dalam Assael 1992.
Kegiatan yang
dilakukan di dalam pabrik Dewata kaos Bali
memproduksi berbagai macam produk antara lain kaos khas Bali sebagai unggulan
utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual kaos barong, sarung pantai,
baju adat Bali, assesories atau pernak – pernik, sandal Bali dan berbagai makanan khas Bali.
Pemasaran dengan menyetorkan barang produksi keseluruh tempat perbelanjaan yang
ramai di kunjungi wisatawan tetapi masih dalam lingkup daerah sekitar tersebut,
produknya hanya di jual belikan di daerah wisata bali dan tidak di jual belikan
di daerah luar Bali.
Didalam pabrik dewata konveksi ini cukup terjamin fasilitas penunjang yang
lengkap, memiliki area parkir yang cukup luas, lokasi yang strategis merupakan
kelebihan dari tempat ini. Lokasinya adalah
berada di jalur menuju tempat wisata utama di Bali Jln Bay Pass Ngurah
Rai 53 Sanur
Bali. Dari pusat kota Denpasar tempat ini berjarak 3 kilometer, dan dari objek
wisata Pantai Sanur Dewata oleh – oleh hanya berjarak 1 kilometer. Kenyamanan
belanja di Dewata oleh – oleh akan mulai terasa ketika memasuki halaman parkir
tersedianya halaman parkir yang luas serta tertata rapi merupakan salah satu
komitmen kuat dari Dewata oleh – oleh Bali sebagai tempat sovenir dan pusat
oleh – oleh dalam mewujudkan kepuasan kepada konsumennya.
Sebagai tempat
yang menjul oleh – oleh khas Bali Dewata oleh – oleh Bali juga memiliki
fasilitas yang lengkap selain menyediakan lahan parkir yang luas juga terdapat
ruang pertemuan, tempat makan yang luas, tempat peristirahatan bagi para crew travel, mushola, toilet, serta
tempat karaoke dan tempatnya semua bersih dan ber AC. Bagi anda yang ingin
memiliki kenangan foto menggunakan pakaian adat khas Bali Dewata oleh – oleh
juga mengfasilitasi hal tersebut lengkap mulai dari tenaga tata rias, kostum
dan fotografernya.
Untuk segi kelengkapan produk
layanan yang siap ditawarkan (one stop service),
lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang
memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.
DAFTAR
PUSTAKA
Alma, B. 2005. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. CV. Alfabeta. Bandung.