Senin, 12 Februari 2018

Penilaian Kinerja Portofolio

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       LATAR BELAKANG
Manajemen Portofolio berkaitan erat dengan investasi. Menurut Reilly dan Brown, investasi adalah komitmen untuk menyisihkan uang (pendapatan) dalam suatu periode saat ini untuk mengkompensasi.
1.    Kebutuhan dimasa yang akan datang
2.    Tingkat Inflasi
3.    Ketidakpastiaan akan penerimaan dimasa yang akan datang
Investor berinvestasi dengan tujuanmemperoleh tingkat pengembalian yang dapat memperoleh kompensasi ketiga hal ini. Selain tingkat pengembalian, dalam  memperoleh tingkat pengembalian yang diharapkan.
Proses Manajemen portofolio tidak hanya sekedar membuat portofolio, tetapi juga memonitor dan merevisinya jika diperlukan. Ada beberapa macam proses manajemen portofolio yang ditawarkan oleh beberapa penulis dan praktisi. Akan tetapi tidak akan satu proses manajemen portofolio yang paling benar. Alasan manajemen portofolio ini karena alasan sebagai berikut :
1.    CFA merupakan institusi terkenal yang mengembangkan standar profesional investasi untuk para anggotanya.
2.    Manajemen portofolio ini menyediakan tahapan sistematik yang mudah dipahami.
3.    Selain itu, manajemen portofolio ini banyak digunakan di kurikulum pendidikan oleh banyak institusi profesional.

1.2.       TUJUAN
1.    Untuk Mengetahui Proses Manajemen Portofolio
2.    Untuk Mengetahui Perencanaan Portofolio
3.    Untuk Mengetahui Bagaimana Mengukur Tingkat Return Portofolio
4.    Untuk Mengukur Kinerja Portofolio


1.3.       RUMUSAN MASALAH

1.    Bagaimanakah Proses Manajemen Portofolio Itu?
2.    Bagaimana Perencanaan Portofolio itu?
3.    Bagaimana Cara Mengukur Tingkat Return Portofolio?
4.    Bagaimana Cara Mengukur Kinerja Portofolio?



5.       
BAB II
PEMBAHASAN

PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO
Manajemen Portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor mengatur uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibuatnya.Manajemen portofolio dipandang sebagai suatu proses sistematik yang dinamis.Karena manajemen portofolio dipandang sebagai suatu proses,maka dapat diaplikasikan kepada setiap investor atau manager investasi.Proses Manajemen portofolio oleh CFA ini dapat dilihat pada gambar dibawah.

Spesifikasi dan kuantifikasi sasaran investor,batasan-batasan,dan preferensi-preferensi

Kebijakan-kebijakan strategi-strategi portofolio

Memonifator-faktor input investor

Ekspektasi-ekspektasi pasar modal


Pertimbangan-pertimbangan ekonomik,sosial,politikal,dan sektor yang relevan

Konstruksi dan revisi
1.Alokasi Aktiva
2.Optimalisasi Portofolio
3.Seleksi sekuritas
4.Implementasi dan eksekusi

Memonitor faktor-faktor input ekonomik dan pasar

Pencapaian sasaran-sasaran investor dan pengukuran kinerja portofolio
 
























Proses manajemen portofolio yang diusulkan oleh CFA dapat dibag menjadi tiga bagi menjadi tiga bagian utama,yaitu perencanaan,eksekusi dan umpan balik.
Dari Ga
mbar diatas,ketiga tahapan ini dapat diringkaskan sebagai berikut ini.
1.                  Perencanaan (planning)
a.    Melihat sasaran-sasaran,batasan-batasan dan preferensi-preferensi yamg ditentukan oleh investor
b.    Menetepkan kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi pembentukan portofolio
c.    Mempertimbangkan kondisi-kondisi eksternal seperti ekonomi,sosial,politikal dan sektor atau industri
d.   Menempatka ekspektasi pasar modal
2.    Eksekusi (execution)
a.    Mengimplementasikan strategi kedalam pelaksanaan taktis dalam bentuk alokasi aktiva taktis dan optimalisasi portofolio dalam wujud kombinasi return dan risiko terbaik yang memenuhi sasaran-sasaran investor
b.    Pemilihan Sekuritas
c.    Mengimplementasikan dan mengeksekusi portofolio
3.    Umpan Balik (feedback)
a.    Memonitoring portofolio dan merespon terhadap perubahan-perubahan input-input investor dan pasar
b.    Menyeimbangkan (rebalancing) portofolio
c.    Mengevaluasi kinerja portofolio untuk meyakinkan sasaran-sasaran investor masih terpenuhi
2.1.            

PERENCANAAN PORTOFOLIO

Tahapan awal dari proses manajemen portofolio adalah perencanaan (planning).Tahap perencanaan ini memfokuskan pada penentuan input-input yang diperlukan untuk membentuk portofolio.Ada tiga input yang digunakan untuk membentuk portofolio yaitu
1.      Rerturn Ekspektasian individual sekuritas(input ini digunakan untuk membentuk return ekpektasian portofolio)
2.      Varian return Individual sekuritas
3.      Kovarian return individual sekuritas
Varian dan kovarian return individual sekuritas digunakan untuk membentuk varian return atau risiko portofolio.Faktor-faktor yang menentukan input-input ini berasal dari diri investor sendiri (sasaran-sasaran,hambatan-hambatan,dan preferensi-preferensi) dan dari pasar modal (dengan mempertimbangkan keadaan ekonomik,sosial,politikal dan sektor yang relevan).Hasil perencanaan ini adalah kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi portofolio serta ekspektasi-ekspektasi pasar yang nantinya dibutuhkan dalam pembentukan portofolionya.


2.2.            MENGUKUR TINGKAT RETURN PORTOFOLIO
Untuk mengetahui apakah sasaran investor masih tercapai,maka kinerja portofolio perlu dihitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan dengan benchmark sasaran investor.Kinerja portofolio dapat dihitung berdasarkan portofolionya saja.Karena adanya tukaran antara return dan risiko,pengukuran portofolio berdasarkan return nya saja mungkin tidak cukup,tetapi harus dipertimbangkan keduanya yaitu return dan risikonya.Pengukuran yang melibatkan kedua faktor ini disebut dengan return sesuaian risiko.
a.       Return Portofolio
Perhitungan return porrtofolio dapat dihitung dengan cara yang sama dengan yang dilakukan untuk menghitung return aktiva tunggal.Kinerja portofolio yang hanya didasarkan pada returnnya saja dapat dihitung dengan cara sebagai berikut

                                                                 

                                    Rp =  NABt –NABt-1
             NABt-1

Notasi :
Rp       = Return Portofolio
NABt  = Nilai aktiva bersih yang merupakan nilai portofolio periode sekarang
NABt-1           = Nilai aktiva bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu(t-1)
            Perhitungan  return diatas hanya melibatkan satu perode saja,yaitu antara waktu membeli portofolio sampai menjual portofolionya.Jika investasi portofolio melibatkan beberapa periode,maka beberapa perhitungan return rata-rata dapat dilakukan dengan cara rata-rata geometrik dan rata-rata timbangan rupiah.
            Rata-rata geometrik (geometric mean) digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu.Return rata-rata geometrik disebut juga dengan istilah return timbangan waktu (time weighted return) yang dapat dihitung dengan rumus

RG      = [(1 + Ri)(1+R2) ...(1+Rn)]1/n – 1

Notasi :
RG = Rata-rata geometrik
Ri        = Return untuk periode ke-i
n          = Jumlah dari return

Contoh :
Seorang investor membeli reksadana 3 tahun yang lalu.Return tiga tahun yang lalu sebesar 40%,dua tahun yang lalu sebesar 25% dan setahun yang lalu sebesar -15%.Rata-rata return setahunnya yang dihitung menggunakan rata-rata geometrik adalah sebesar

RG = [(1 + 0,4)(1+0,25)(1-0,15)]1/3  -1
            =[1,4875]1/3  - 1
            = 1,1415 -1
            = 0,1425
            = 14,15%
Jika Aliran kas (kas masuk dan kas keluar )dipertimbangkan selama periode investasi portfolio ,maka perhitungan rata-rata return yang lebih tepat digunakan adalah menggunakan rata-rata timbangan rupiah.Tingkat return timbangan rupiah (rupiah weighted rate of return) sebenarnya adalah sama dengan internal rate of return (IRR) yang diperoleh dari nilai sekarang semua aliran kas
b.      Return Sesuain Risiko
Return yang tinggi saja belum tentu merupakan hasil investasi yang baik jika return rendah ini disebabkan oleh risiko yang rendah pula.Oleh karena itu,return yang dihitung perlu disesuaikan dengan risiko yang harus ditanggungnya.Beberapa model perhitungan return sesuain risiko (risk adjusted return) adalah reward to variability,reward to volatility,reward to market risk,reward to diversification,jensen’s alpha,M2 dan risiko informasi (information ratio)



2.3.            MENGUKUR KINERJA PORTOFOLIO
a.      INDEKS SHARPE

Kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukur ini dilakukan dengan membagi return lebih (excess return) dengan variabilitas return portofolio.Pengukur kinerja portofolio ini disebut dengan pengukur Sharpe (sharpe Measure) atau disebut juga dengan nama reward to variability (RVAL) yang dikenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun 1966 sebagai berikut ini


RVAR  = TRp – RBR
 σp
Notasi :
RVAR             = reward to variability atau pengukur sharpe
TRp                 = rata-rata return totl portofolio dalam periode tertentu
 RBR                      = rata-rata return aktiva bebas berisiko dalam periode tertentu2
σp                            = Variabilitas yang diujur dengan deviasi standar dari return
                        portofolio dalam periode tertentu
TRp – RBR         = return lebih excess return portofolio

Nilai RVAR menunjukkankinerja dari portofolio.Semakin besar nilai RVAR
Semakin baik kinerja dari portofolionya.

b.      INDEKS TREYNOR
Kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukur ini dilakukan dengan membagi return lebih (excess return) volatilitas portofolio.Pengukur kinerja portofolio ini disebut dengan pengukur Treynor (treynor measure) atau disebut juga dengan nama reward to volatility (RVOL) yang dikenalkan oleh Jack L.Treynor pada tahun 1966 sebagai berikut ini


 RVOL =  TRp  -  RBR βp
Notasi :
                                                                       


                                                                                                                 

    













   






                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             RVOL             : Reward to votality atau pengukur Treynor
TRp                  : rata-rata return total portofolio periode tertentu
RBR                  : rata-rata return aktiva bebas risiko periode tertentu
βp                            : Volatilitas yang diukur dengan beta portofolio periode
                          periode tertentu   
             
TRp  -  RBR         : return lebih (excess return) portofolio
            
Nilai RVOL menunjukkan kinerja portofolio.Semakin besar nilai RVOL semakin baik kinerja portofolionya.Berbeda dengan sharpe,Treynor membagi return lebih portofolio (reward) dengan beta portofolio.Teynor beragumentasi bahwa portofolio yang dibentuk mestinya adalah portofolio,maka risiko unik dapat diabaikan dan yang masih teringgal adalah risiko sistematik yang diukur dengan beta

Perbandingan Pengukur Sharpe dan Pengukur Treynor
            Pengukur Sharpe dan Treynor menggunakan pembagi yang berbeda.Pengukur sharpe menggunakan pembagi variabilitas yang diukur dengan deviasi standar return portofolio (σp),sedang pengukur Treynor menggunakan pembagi volatilitas yang diukur dengan pengukur risiko sistematik atau beta portofolio (βp).Karena pembagiannya berbeda,hasil kedua pengukur ini dapat berbeda.Jika berbeda,pertanyaanya adalah pengukur mana yang akan digunakan,pengukur Sharpe atau pengukur Treynor?untuk menjawab pertanyaan ini,berikut ini adalah tabel yang membandingkan antara hasil kedua pengukur ini yang diambil dari hasil contoh-contoh sebelumnya.
            Pengukur sharpe menggunakan pembagi deviasi standar yang menunjukkan total risiko dari portofolio.Pengukur Treynor menggunakan pembagi Beta yang menunjukkan risiko sistematik saja dari portofolio.jika asumsi bahwa reksadana-reksadana yang diukur adalah portofolio yang optimal,maka risiko unik mereka akan terdiversifikasi dan yang tersisa hanya risiko sistematik,sehingga risiko totalnya akan bernilai sama dengan risiko sistematiknya.Jika hal ini terjadi ,yaitu reksadana-reksadana yang diukur adalah portofolio optimal maka kedua pengukur itu akan memberikan hasil urutan yang sama.


c.       INDEKS JENSEN
Jika diperhatikan,pengukur sharpe (RVAL) dan pengukur Treynor (RVOL) sebenarnya adalah mengukur sudut dari portofolio ,semakin baik kinerja portofolionya.Selain sudut,kinerja portofolio juga dapat ditentukan juga oleh intersepnya.Semakin tinggi intersepnya semakin tinggi return portofolionya.Pengukuran intersep ini dikenalkan oleh Michael C. Jensen pada tahun 1968.Pengukuran ini disebut dengan nama Jensen’s alpha yang dikembangkan dari CAMP.Persamaan CAMP untuk portofolio adalah sebagai berikut :

E(Rp)  = RBR  + βp(E(RM)-RBR)
            Karena digunakan untuk mengukur kinerja historis portofolio,maka nilai ekspektasian di persamaan CAPM dan nilai RBR diganti dengan nilai rata-rata historisnya sebagai berikut :


TRp  = RBR  +  βp(RM-RBR)
            Pengukur Jensen (jensen’s alpha) atau disebut juga dengan nama pengukur return diferensial oleh Jensen (Jensen’s differential return measure) adalah selisih antara return rata-rata portofolio dengan nilai CAPM sebagai berikut :


αp =TRp – [RBR + βp (RM – RBR)]

Notasi :
αp                    = Jensen’s alpha
TRp                 = rata-rata return portofolio periode tertentu
RBR                  = rata-rata return aktiva bebas risiko periode tertentu
RM                   =Rata-rata return pasar periode tertentu
TRp-RBR           =rata-rata premium risiko portofolio (portofolio risk premium)
RM-RBR            = rata-rata premium risiko pasae (market risk premium)










BAB 3
PENUTUP


KESIMPULAN
Manajemen Portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor mengatur uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibuatnya.Manajemen portofolio dipandang sebagai suatu proses sistematik yang dinamis.Karena manajemen portofolio dipandang sebagai suatu proses,maka dapat diaplikasikan kepada setiap investor atau manager investasi. Tahapan awal dari proses manajemen portofolio adalah perencanaan (planning).Tahap perencanaan ini memfokuskan pada penentuan input-input yang diperlukan untuk membentuk portofolio.Ada tiga input yang digunakan untuk membentuk portofolio yaitu :
1.      Rerturn Ekspektasian individual sekuritas(input ini digunakan untuk membentuk return ekpektasian portofolio)
2.      Varian return Individual sekuritas
3.      Kovarian return individual sekuritas




DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-10.Yogyakarta. BPFE.
https://www.slideshare.net>andinipredita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Manajemen  Ilmu ekonomi  adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan...