BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Manajemen Portofolio berkaitan erat dengan
investasi. Menurut Reilly dan Brown, investasi adalah komitmen untuk
menyisihkan uang (pendapatan) dalam
suatu periode saat ini untuk mengkompensasi.
1. Kebutuhan dimasa yang akan datang
2. Tingkat Inflasi
3. Ketidakpastiaan akan penerimaan dimasa yang akan
datang
Investor
berinvestasi dengan tujuanmemperoleh tingkat pengembalian yang dapat memperoleh
kompensasi ketiga hal ini. Selain tingkat pengembalian, dalam memperoleh tingkat pengembalian yang
diharapkan.
Proses
Manajemen portofolio tidak hanya sekedar membuat portofolio, tetapi juga
memonitor dan merevisinya jika diperlukan. Ada beberapa macam proses manajemen portofolio
yang ditawarkan oleh beberapa penulis dan praktisi. Akan tetapi tidak akan satu
proses manajemen portofolio yang paling benar. Alasan manajemen portofolio ini
karena alasan sebagai berikut :
1.
CFA merupakan
institusi terkenal yang mengembangkan standar profesional investasi untuk para
anggotanya.
2.
Manajemen portofolio
ini menyediakan tahapan sistematik yang mudah dipahami.
3.
Selain itu, manajemen
portofolio ini banyak digunakan di kurikulum pendidikan oleh banyak institusi
profesional.
1.2.
TUJUAN
1.
Untuk Mengetahui
Proses Manajemen Portofolio
2.
Untuk Mengetahui
Perencanaan Portofolio
3.
Untuk Mengetahui
Bagaimana Mengukur Tingkat Return Portofolio
4.
Untuk Mengukur
Kinerja Portofolio
1.3.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
Proses Manajemen Portofolio Itu?
2.
Bagaimana
Perencanaan Portofolio itu?
3.
Bagaimana Cara
Mengukur Tingkat Return Portofolio?
4.
Bagaimana Cara
Mengukur Kinerja Portofolio?
5.
BAB II
PEMBAHASAN
PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO
Manajemen
Portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor mengatur uangnya
yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibuatnya.Manajemen portofolio
dipandang sebagai suatu proses sistematik yang dinamis.Karena manajemen
portofolio dipandang sebagai suatu proses,maka dapat diaplikasikan kepada
setiap investor atau manager investasi.Proses Manajemen portofolio oleh CFA ini
dapat dilihat pada gambar dibawah.
Spesifikasi dan kuantifikasi sasaran
investor,batasan-batasan,dan preferensi-preferensi
|
Kebijakan-kebijakan
strategi-strategi portofolio
|
Memonifator-faktor
input investor
|
Ekspektasi-ekspektasi
pasar modal
|
Pertimbangan-pertimbangan ekonomik,sosial,politikal,dan sektor yang relevan |
Konstruksi dan revisi
1.Alokasi Aktiva
2.Optimalisasi
Portofolio
3.Seleksi sekuritas
4.Implementasi dan
eksekusi
|
Memonitor
faktor-faktor input ekonomik dan pasar
|
Pencapaian sasaran-sasaran
investor dan pengukuran kinerja portofolio
|
Proses manajemen portofolio yang diusulkan oleh CFA dapat dibag menjadi tiga bagi menjadi tiga bagian utama,yaitu perencanaan,eksekusi dan umpan balik.
Dari Ga
mbar diatas,ketiga
tahapan ini dapat diringkaskan sebagai berikut ini.
1.
Perencanaan
(planning)
a.
Melihat
sasaran-sasaran,batasan-batasan dan preferensi-preferensi yamg ditentukan oleh
investor
b.
Menetepkan
kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi pembentukan portofolio
c.
Mempertimbangkan
kondisi-kondisi eksternal seperti ekonomi,sosial,politikal dan sektor atau
industri
d.
Menempatka
ekspektasi pasar modal
2.
Eksekusi
(execution)
a.
Mengimplementasikan
strategi kedalam pelaksanaan taktis dalam bentuk alokasi aktiva taktis dan optimalisasi
portofolio dalam wujud kombinasi return dan risiko terbaik yang memenuhi
sasaran-sasaran investor
b.
Pemilihan
Sekuritas
c.
Mengimplementasikan
dan mengeksekusi portofolio
3.
Umpan Balik
(feedback)
a.
Memonitoring
portofolio dan merespon terhadap perubahan-perubahan input-input investor dan
pasar
b.
Menyeimbangkan
(rebalancing) portofolio
c.
Mengevaluasi
kinerja portofolio untuk meyakinkan sasaran-sasaran investor masih terpenuhi
2.1.
PERENCANAAN PORTOFOLIO
PERENCANAAN PORTOFOLIO
Tahapan awal dari proses manajemen portofolio adalah
perencanaan (planning).Tahap perencanaan ini memfokuskan pada penentuan
input-input yang diperlukan untuk membentuk portofolio.Ada tiga input yang
digunakan untuk membentuk portofolio yaitu
1.
Rerturn
Ekspektasian individual sekuritas(input ini digunakan untuk membentuk return
ekpektasian portofolio)
2.
Varian return
Individual sekuritas
3.
Kovarian return
individual sekuritas
Varian dan kovarian return individual sekuritas
digunakan untuk membentuk varian return atau risiko portofolio.Faktor-faktor
yang menentukan input-input ini berasal dari diri investor sendiri
(sasaran-sasaran,hambatan-hambatan,dan preferensi-preferensi) dan dari pasar
modal (dengan mempertimbangkan keadaan ekonomik,sosial,politikal dan sektor
yang relevan).Hasil perencanaan ini adalah kebijakan-kebijakan dan
strategi-strategi portofolio serta ekspektasi-ekspektasi pasar yang nantinya
dibutuhkan dalam pembentukan portofolionya.
2.2.
MENGUKUR TINGKAT RETURN PORTOFOLIO
Untuk
mengetahui apakah sasaran investor masih tercapai,maka kinerja portofolio perlu
dihitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan dengan benchmark sasaran
investor.Kinerja portofolio dapat dihitung berdasarkan portofolionya
saja.Karena adanya tukaran antara return dan risiko,pengukuran portofolio
berdasarkan return nya saja mungkin tidak cukup,tetapi harus dipertimbangkan
keduanya yaitu return dan risikonya.Pengukuran yang melibatkan kedua faktor ini
disebut dengan return sesuaian risiko.
a. Return Portofolio
Perhitungan return porrtofolio dapat dihitung dengan
cara yang sama dengan yang dilakukan untuk menghitung return aktiva
tunggal.Kinerja portofolio yang hanya didasarkan pada returnnya saja dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut
NABt-1
Notasi :
Rp = Return Portofolio
NABt = Nilai aktiva bersih yang
merupakan nilai portofolio periode sekarang
NABt-1 = Nilai aktiva
bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu(t-1)
Perhitungan return diatas hanya melibatkan satu perode
saja,yaitu antara waktu membeli portofolio sampai menjual portofolionya.Jika
investasi portofolio melibatkan beberapa periode,maka beberapa perhitungan
return rata-rata dapat dilakukan dengan cara rata-rata geometrik dan rata-rata
timbangan rupiah.
Rata-rata geometrik
(geometric mean) digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan
tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu.Return rata-rata geometrik
disebut juga dengan istilah return timbangan waktu (time weighted return) yang
dapat dihitung dengan rumus
RG = [(1 + Ri)(1+R2) ...(1+Rn)]1/n
– 1
Notasi :
RG = Rata-rata geometrik
Ri = Return untuk periode
ke-i
n = Jumlah dari return
Contoh :
Seorang investor membeli reksadana 3 tahun yang lalu.Return tiga tahun
yang lalu sebesar 40%,dua tahun yang lalu sebesar 25% dan setahun yang lalu sebesar
-15%.Rata-rata return setahunnya yang dihitung menggunakan rata-rata geometrik
adalah sebesar
RG = [(1 + 0,4)(1+0,25)(1-0,15)]1/3 -1
=[1,4875]1/3 - 1
= 1,1415 -1
= 0,1425
= 14,15%
Jika Aliran kas (kas masuk dan kas keluar )dipertimbangkan selama periode
investasi portfolio ,maka perhitungan rata-rata return yang lebih tepat
digunakan adalah menggunakan rata-rata timbangan rupiah.Tingkat return
timbangan rupiah (rupiah weighted rate of return) sebenarnya adalah sama dengan
internal rate of return (IRR) yang diperoleh dari nilai sekarang semua aliran
kas
b. Return Sesuain Risiko
Return
yang tinggi saja belum tentu merupakan hasil investasi yang baik jika return
rendah ini disebabkan oleh risiko yang rendah pula.Oleh karena itu,return yang
dihitung perlu disesuaikan dengan risiko yang harus ditanggungnya.Beberapa
model perhitungan return sesuain risiko (risk adjusted return) adalah reward to
variability,reward to volatility,reward to market risk,reward to
diversification,jensen’s alpha,M2 dan risiko informasi (information
ratio)
2.3.
MENGUKUR KINERJA PORTOFOLIO
a.
INDEKS SHARPE
Kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukur ini dilakukan dengan
membagi return lebih (excess return) dengan variabilitas return
portofolio.Pengukur kinerja portofolio ini disebut dengan pengukur Sharpe
(sharpe Measure) atau disebut juga dengan nama reward to variability (RVAL)
yang dikenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun 1966 sebagai berikut ini
RVAR = TRp – RBR
σp
Notasi :
RVAR = reward to
variability atau pengukur sharpe
TRp = rata-rata
return totl portofolio dalam periode tertentu
RBR = rata-rata return aktiva bebas berisiko
dalam periode tertentu2
σp =
Variabilitas yang diujur dengan deviasi standar dari return
portofolio
dalam periode tertentu
TRp – RBR =
return lebih excess return portofolio
Nilai RVAR menunjukkankinerja dari
portofolio.Semakin besar nilai RVAR
Semakin baik kinerja dari portofolionya.
b. INDEKS
TREYNOR
Kinerja
portofolio yang dihitung dengan pengukur ini dilakukan dengan membagi return
lebih (excess return) volatilitas portofolio.Pengukur kinerja portofolio ini
disebut dengan pengukur Treynor (treynor measure) atau disebut juga dengan nama
reward to volatility (RVOL) yang dikenalkan oleh Jack L.Treynor pada tahun 1966
sebagai berikut ini
RVOL =
TRp - RBR βp
Notasi
:
TRp : rata-rata return total
portofolio periode tertentu
RBR : rata-rata return aktiva
bebas risiko periode tertentu
βp : Volatilitas
yang diukur dengan beta portofolio periode
periode tertentu
TRp - RBR : return lebih (excess return)
portofolio
Nilai RVOL menunjukkan kinerja portofolio.Semakin besar nilai RVOL semakin baik kinerja portofolionya.Berbeda dengan sharpe,Treynor membagi return lebih portofolio (reward) dengan beta portofolio.Teynor beragumentasi bahwa portofolio yang dibentuk mestinya adalah portofolio,maka risiko unik dapat diabaikan dan yang masih teringgal adalah risiko sistematik yang diukur dengan beta
Perbandingan Pengukur Sharpe dan Pengukur
Treynor
Pengukur Sharpe dan Treynor menggunakan pembagi yang
berbeda.Pengukur sharpe menggunakan pembagi variabilitas yang diukur dengan
deviasi standar return portofolio (σp),sedang pengukur Treynor menggunakan
pembagi volatilitas yang diukur dengan pengukur risiko sistematik atau beta
portofolio (βp).Karena pembagiannya berbeda,hasil kedua pengukur ini dapat
berbeda.Jika berbeda,pertanyaanya adalah pengukur mana yang akan
digunakan,pengukur Sharpe atau pengukur Treynor?untuk menjawab pertanyaan
ini,berikut ini adalah tabel yang membandingkan antara hasil kedua pengukur ini
yang diambil dari hasil contoh-contoh sebelumnya.
Pengukur sharpe menggunakan pembagi
deviasi standar yang menunjukkan total risiko dari portofolio.Pengukur Treynor
menggunakan pembagi Beta yang menunjukkan risiko sistematik saja dari
portofolio.jika asumsi bahwa reksadana-reksadana yang diukur adalah portofolio
yang optimal,maka risiko unik mereka akan terdiversifikasi dan yang tersisa
hanya risiko sistematik,sehingga risiko totalnya akan bernilai sama dengan
risiko sistematiknya.Jika hal ini terjadi ,yaitu reksadana-reksadana yang
diukur adalah portofolio optimal maka kedua pengukur itu akan memberikan hasil
urutan yang sama.
c. INDEKS
JENSEN
Jika
diperhatikan,pengukur sharpe (RVAL) dan pengukur Treynor (RVOL) sebenarnya
adalah mengukur sudut dari portofolio ,semakin baik kinerja
portofolionya.Selain sudut,kinerja portofolio juga dapat ditentukan juga oleh
intersepnya.Semakin tinggi intersepnya semakin tinggi return
portofolionya.Pengukuran intersep ini dikenalkan oleh Michael C. Jensen pada
tahun 1968.Pengukuran ini disebut dengan nama Jensen’s alpha yang dikembangkan
dari CAMP.Persamaan CAMP untuk portofolio adalah sebagai berikut :
E(Rp) = RBR + βp(E(RM)-RBR)
Karena digunakan untuk mengukur
kinerja historis portofolio,maka nilai ekspektasian di persamaan CAPM dan nilai
RBR diganti dengan nilai rata-rata historisnya sebagai berikut :
TRp = RBR + βp(RM-RBR)
Pengukur Jensen (jensen’s alpha) atau disebut juga dengan nama pengukur
return diferensial oleh Jensen (Jensen’s differential return measure) adalah
selisih antara return rata-rata portofolio dengan nilai CAPM sebagai berikut :
αp
=TRp – [RBR + βp (RM – RBR)]
Notasi :
RM-RBR = rata-rata premium risiko pasae (market risk premium)
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen Portofolio adalah suatu proses yang
dilakukan oleh investor mengatur uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk
portofolio yang dibuatnya.Manajemen portofolio dipandang sebagai suatu proses
sistematik yang dinamis.Karena manajemen portofolio dipandang sebagai suatu
proses,maka dapat diaplikasikan kepada setiap investor atau manager investasi.
Tahapan awal dari proses manajemen portofolio adalah perencanaan
(planning).Tahap perencanaan ini memfokuskan pada penentuan input-input yang
diperlukan untuk membentuk portofolio.Ada tiga input yang digunakan untuk
membentuk portofolio yaitu :
1.
Rerturn
Ekspektasian individual sekuritas(input ini digunakan untuk membentuk return
ekpektasian portofolio)
2.
Varian return
Individual sekuritas
3.
Kovarian return
individual sekuritas
DAFTAR PUSTAKA
Hartono,
Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
ke-10.Yogyakarta. BPFE.
https://www.slideshare.net>andinipredita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar