Senin, 12 Februari 2018

NEGOSIASI BISNIS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Konsep diplomasi, lobi, dan negosiasi adalah merupakan suatu keharusan. Karena pergaulan sosial kemasyarakatan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional memerlukan diplomat, pelobi-pelobi dan negosiator yang ulung tentunya, untuk dapat mencegah tidak terjadi dan berkembangnya suatu konflik yang berkepanjangan yang pada gilirannya menjadi suatu bentrokan fisik, bahkan peperangan.Hubungan antara lobi, diplomasi dan negosiasi erat kaitannya dengan ilmu komunikasi, yang salah satunya yaitu public relations (PR), banyak definisi yang menjelaskannya, diantaranya adalah seperti yang diungkapkan oleh Institute of PR (Zaenal Abidin) menyebutkan, praktek PR sebagai disiplin ilmu dan serangkaian usaha untuk menjaga reputasi dengan tujuan memperolah pengertian atau pemahaman dan dukungan serta mempengaruhi opini dan perilaku.Kegiatan lobi sebenarnya adalah kegiatan sehari-hari yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Selama manusia itu melakukan proses komunikasi dengan orang lain maka disitulah kegiatan lobby itu terjadi dan kadang kala kita juga melakukannya tanpa kita sadari.Seperti halnya dalam komunikasi, maka dalam lobby juga terdapat unsur-unsur utama yaitu sumber (source), pesan (message), saluran(channel), penerima (receiver) dan efek (effect) serta umpan balik (feed back).Diplomasi merupakan seni berunding, seni berembuk, cara menyampaikan suatu pesan atau tujuan melalui pembicaraan atau perundingan. Sedangkan negosiasi adalah komunikasi timbal balik yang dirancang untuk
Lobi adalah, usaha-usaha yang dilakukan untuk dapat mempengaruhi pihak-pihak tertentu dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang di inginkan pelobi. Di inginkan di sini tidak berarti selalu harus mencapai sasaran yang sesuai rencana dan selalu menguntungkan. Akan tetapi lebih pada pembentukan sudut pandang positif terhadap topik lobi, dari pihak-pihak yang menjadi sasaran atau target lobi, yang selanjutnya secara berantai diharapkan memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan. Jadi, sebenarnya lobi mempengaruhi target yang dilobi agar mempunyai sikap yang positif.

Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusiformal.Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi.Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.
Diplomasi adalah seni dan praktik bernegosiasi oleh seseorang (disebut diplomat) yang biasanya mewakili sebuah negara atau organisasi. Kata diplomasi sendiri biasanya langsung terkait dengan diplomasi internasional yang biasanya mengurus berbagai hal seperti budayaekonomi, dan perdagangan. Biasanya, orang menganggap diplomasi sebagai cara mendapatkan keuntungan dengan kata-kata yang halus. Perjanjian-perjanjian internasional umumnya dirundingkan oleh para diplomat terlebih dahulu sebelum disetujui oleh pembesar-pembesar negara.Istilah diplomacy diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh Edward Burke pada tahun 1796 berdasarkan sebuah kata dari bahasa Perancis yaitu diplomatie.
1.2  Rumusan Masalah
-          Apa saja hambatan komunikasi?
-          Bagaimana hambatan komunikasi pada saluran?
-          Bagimana menanggulangi hambatan?
1.3  Tujuan
-          Mengetahui hambatan komunikasi
-          Mengetahui hambatan komunikasi pada saluran
-          Mengetahui cara menanggulangi hambatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Hambatan Komunikasi
·         Hambatan komunikasi menurut Bill Scott (1990)
 Dalam proses komunikasi terdapat hambatan sebagai berikut :
1.       Apa yang dikatakan belum tentu didengar.
Karena mungkin ketika komunikator berbicara suasana saat itu sangat bising sehingga tidak seluruh pesannya didengar komunikator , kurangnya konsentrasi komunikan ditambah kekurang pekaannya terhadap pesan yang diterimanya – adanya penyimpangan sewaktu proses transmisi, misalnya pembicaraan menggunakan telepon atau microphone menyebabkan gangguan proses penerimaan pesan.
2.      Komunikan atau pelobi belum tentu mengerti apa yang didengarnya.
Karena proses menjadi mengertinya dipengaruhi pendidikan, pengetahuan teknis mengenai masalah yang dibicarakan termasuk kemampuan kosa katanya. Pesan yang diterimanya terganggu sebagai akibat kemampuan dan hambatan intelektualnya komunikan.
Apa yang dimengerti komunikan, termasuk kesediaannya untuk menerima pesan, dipengaruhi faktor psikologis antara lain : 
-          Sikapnya terhadap pihak lain 
-           Sikapnya terhadap organisasi pihak lain 
-           Perasaannya mengenai hal yg didiskusikan 
-          Pengalaman sebelumnya dalam hubungan dengan perusahaan ini atau produknya.
3. Komunikator atau pelobi sering beranggapan bahwa dia telah benar – benar dimengerti komunikan.
Sebaliknya pendengar hanya menaruh perhatian pada pernyataan balasan yang akan dibuatnya. Baik komunikator maupun komunikan tidak ada yang merasa perlu mengecek efektivitas komunikasinya akibatnya terjadi pembicaraan tetapi tidak terjadi komunikasi.
·         Hambatan menurut Devito (1996)
1.Polarisasi yaitu kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata & menguraikannya dalam bentuk ekstrim yaitu baik atau buruk, positif maupun negatif, sehat atau sakit dan sebagainya.
2.Orientasi intensional
Kecenderungan untuk melihat manusia, objek dan kejadian sesuai dengan ciri yg melekat. Contoh : Sally seorang yang kurang menarik akibat adanya orientasi intensional secara otomatis mengatakan Sally kurang menarik termasuk pesanya, walupun pesannya belum didengar.
3.Kekacauan karena menyimpulkan fakta secara keliru.
Contoh “ia menggunakan jaket biru” dan “ia memandang degan penuh kebencian”. Secara gramatikal kedua kalimat itu sama, namun keduanya merupakan pernyataan yang berbeda. Yang sering terjadi adalah mengakitkannya seolah keduanya berhubungan, memandang kebencian bukan karena memakai jaket biru.
4.Implikasi pragmatis.
Hambatan jenis ini disebabkan pengambilan kesimpulan didasarkan pemikiran pragmatis. Contoh : cara mengajar dosen fisika membosankan kemudian tersiar kabar pada semester berikutnya dosen tersebut akan diganti. Kesimpulan yg diambil adalah dosen diganti karena cara mengajarnya yg membosankan.
5.Hambatan akibat potong kompas (by passing).
Hambatan ini terjadi akibat antara komunikator & komunikan saling menyalah artikan makna pesan.
6.Kesemuan (allness).
Kadang fakta atau fenomena yang baru terlihat sebagian,dianggap sudah melihat & memahami seluruhnya.
7. Evaluasi statis.
Dalam menyimpulkan, membuat abstraksi (ringkasan) tentang sesuatu, orang atau kejadian, pernyataan ringkas itu bersifat statis sementara objeknya bersifat dinamis. Si A yang dulu adalah A yang berbeda dengan kini.
Hambatan ini dapat mengakibatkan komunikasi tidak optimal atai efektif. Hasil yang diraihpun dapat menyesatkan.
·         Gangguan dalam Komunikasi
1.      Gangguan menurut Blake & Haroldsen
-          Gangguan yang terdapat pada saluran, contohnya ada tumpahan tinta disurat kabar sehingga berita sulit dibaca, huruf yang terlalu kecil pada media 
-          Gangguan semantik disebabkan kesalahan dalam menafsirkan pesan, ada ketidaksesuaian antara pesan yang dikirim komunikator dengan pesan yang ditangkap komunikan.
2.      Sumber gangguan semantik
-          Kata yang dipergunakan terlalu sukar dimengerti atau dipahami.
-          Perbedaan dalam memberikan arti kata denotatif pada kata yang dipergunakan saat berkomunikasi.
-          Perbedaan dalam memberikan arti kata konotatif pada kata yang dipergunakan saat berkomunikasi.
-          Pola kalimat yang dipergunakan komunikator membingungkan komunikan.
-          Terdapat perbedaan budaya antara komunikator dengan komunikan.
3.      Gangguan menurut Curts , Floid dan Winsor (1992)
Gangguan fisik karena faktor penglihatan dan suara eksternal gangguan semantik sebagai kesalahan dalam memberikan arti akibat kosa kata tidak memadai dan tidak lazim.
2.2   Hambatan Komunikasi Pada Saluran
Setelah lobi selesai dilakukan, disepakati penawaran harga akan dikirim lewat media, biasanya menggunakan telepon, fax atau email. Pemilihan saluran juga perlu diperhatikan karena berpotensi terjadinya hambatan sangat besar.

·         Proses Komunikasi dan Berbagai Hambatan Menyertainya

Apa yang dipikirkan tidak sama dengan yang diucapkan , apa yang ditangkap tidak seperti apa yang dimaksud komunikator. Pesan media , pesan komunikator , Media feedeback.Proses penyandian (encoder dan decoder) berpeluang menghasilkan distorsi ,penyimpangan , erosi fakta yang menyebabkan timbulnya hambatan komunikasi.Pesan yang dikirim melaui media tidak seperti yang dikehendaki komunikator (agenda setting dan gate keeper) dan yang ditangkap komunikan tidak seperti yang dikirim media (uses and gratification).
·         Keberhasilan dan Efektif Tidaknya Sebuah Pesan Komunikasi Tergantung Pada:
1.      Komunikator
-          Memiliki kredibilitas
-          Tepat dalam menentukan sasaran
-          Tepat dalam memilih media
-          Memiliki keterampilan dalam mengemas pesan
2.      Isi Pesannya
-          Valid dan akurat
-          Aktual
-          Dikemas dengan baik
3.      Komunikannya
-          Profil dan identitas pribadinya
-          Kebutuhannya
-          Minatnya
-          Seleranya
-          Latar belakang kultural dan sebagainya
4.      Salurannya
-          Tingkat gangguannya sekecil mungkin
-          Peluang terjadinya umpan balik bila menggunakan saluran tersebut sangat besar.
-          Kemungkinan pengurangan pesan dengan biaya yang relatif murah bisa dilakukan.

2.3   Menanggulangi Hambatan
Diperlukan cara menanggulangi hambatan agar komunikasi berjalan efektif. Cara menanggulanginya adalah: 
-          Polarisasi
Dengan mengingat bahwa dunia tidak terdiri dari dua kutub yang ekstrim. Selalu ada alternatif lain 
-          Orientasi intensional
Memperhatikan benda, orang atau objek yang menjadi pembicaraannya, bukan memberikan perhatian pada kata-kata yang didengar
-          Kekacauan karena menyimpulkan fakta secara keliru.
Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, perhatikan prinsip-orinsip logika berfikir, premis mayor & premis minor
-           Implikasi pragmatis
 Selalu ada alternatif penyebab lain untuk sebuah akibat, kesimpulan yang diambil orang belum tentu sama dengan kesimpulan yang diambil orang lain.
-           Hambatan akibat potong kompas (by passing).
Mencari makna pada org bukan pada kata-kata. Orang yg berbeda akan menggunakan kata yg beda utk makna yang sama
-          Kesemuan (allness) patokannya adalah tidak ada yang bersifat mutlak.
Hindari kebiasaan mengenalisir segala sesuatu 
-          Evaluasi statis 
Memberikan batasan waktu dan tempat pada saat kesimpulan atau abstraksi dibuat. Dengan demikian bisa segera dikoreksi (meng-up date) manakala diperlukan.
·         Manajemen Konflik
Karena setiap negosiasi memiliki potensi konflik dalam seluruh prosesnya, penting sekali bagi kita untuk memahami cara mengatasi atau menyelesaikan konflik. Untuk menjelaskan berbagai alternatif penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang – kalah masing-masing pihak, ada empat kuadran manajemen konflik:
-           Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)
Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain.Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk potensi konflik yang ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya memang setiap potensi konflik harus dapat segera diselesaikan.
-          Kuadran Menang-Kalah (Persaingan)
Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak.Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas.
-          Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi)
Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan.Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran pertama.
-           Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)
Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama. Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya.Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut.


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Menurut Bill Scott hambatan komunikasi : Apa yang dikatakan belum tentu didengar ,Apa yang didengar belum tentu dimengerti, Apa yang dimengerti belum tentu di terima, Pembicara mungkin tidak dapat mengerti apa yang telah didengar atau dimengerti atau diterima oleh pendengar. Hambatan komunikasi pada saluran adalah apa yang dipikirkan tidak sama dengan yang diucapkan , apa yang ditangkap tidak seperti apa yang dimaksud komunikator. Pesan media , pesan komunikator , Media feedeback.Proses penyandian (encoder dan decoder) berpeluang menghasilkan distorsi ,penyimpangan , erosi fakta yang menyebabkan timbulnya hambatan komunikasi.Pesan yang dikirim melaui media tidak seperti yang dikehendaki komunikator (agenda setting dan gate keeper) dan yang ditangkap komunikan tidak seperti yang dikirim media (uses and gratification).Dan dari hambatan tersebut terdapat cara mengatasinya.


BAB IV
STUDI KASUS
Kasus :
PT Sara Lee Indonesia, perusahaan besar yang bergerak di consumer product, diguncang masalah dengan karyawanya. Sekitar 200 buruh bagian pabrik roti yang tergabung dalam Gabungan Serikat Pekerja PT Sara Lee Indonesia, menggelar aksi mogok kerja di halaman pabrik, Jalan Raya Bogor Km 27 Jakarta Timur, Rabu (19/11/10).Aksi mogok kerja ini, ternyata tidak hanya di Jakarta namun serentak di seluruh distributor Sara Lee se-Indonesia. Bahkan, buruh yang ada di daerah mengirim ‘utusan’ ke Jakarta untuk memperkuat tuntutannya. Utusan itu bukan orang, namun berupa spanduk dari Sara Lee yang dikirim dari beberapa daerah.
Dalam aksinya di depan pabrik, para buruh yang mayoritas perempuan ini membentangkan spanduk berisikan tuntutan kesejahteraan kepada manajemen perusahaan yang berbasis di Chicago Sara Lee Corporation dan beroperasi di 58 negara, pasar merek produk di hampir 200 negara serta memiliki 137.000 karyawan di seluruh dunia. Buruh  mengatakan kasus ini bermula dari penjualan saham Sara Lee dijual kepada perusahaan besar. Ternyata, perusahaan baru itu Setelah enggan menerima karyawan lain, sehingga nasib karyawan menjadi tidak jelas. Bahkan, memutus hubungan kerja seenaknya saja lalu buruh pun demo.PT Sara Lee merasa malu dengan aksi yang mencoreng perusahaan raksasa inim sehingga siap melakukan perundingan tripartit. Sayangnya, hingga kini belum ada kesepakatan karena manajemen perusahaan memberikan nilai pesangon yang sangat rendah, tak sesuai pengabdian karyawan.
Cara Penyelesaian :
Manajemen PT. Sara Lee berunding terlebih dahulu dengan para buruh agar menemui suatu titik kesepakatan. Jika PT. Saralee tidak memperoleh laba yang ia targetkan, seharusnya ia dapat mengambil kebijaksanaan yang tidak membuat salah satu pihak rugi akan hal ini. Perundingan secara kekeluargaan adalah satu-satunya solusi yang dapat meredam demo. Jika demo terus terjadi, pihak Saralee malah akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, karena jika kegiatan operasional tidak berjalan seperti biasa, laba pun tidak akan didapatkan oleh PT.Sara Lee.
1. Solusi persoalan mikro perburuhan bisa diatasi dengan memperbaiki hubungan kontrak kerja antara pengusaha dengan pekerja. Transaksi kontrak tersebut sah menurut, jika memenuhi persyaratan dan ketentuan yang jelas mengenai :
a.       Bentuk dan jenis pekerjaan
b.      Masa kerja
c.       Upah kerja
d.      Tenaga yang dicurahkan saat bekerja
Jika ke empat masalah diatas sudah jelas dan disepakati maka kedua belah pihak terikat dan harus memenuhi apa yang tercantum dalam kesepakatan tersebut.
Sedangkan aspek makro perburuan, prinsipnya setiap orang berhak mendapatkan kesejahteraan. Hal ini bisa dilakukan dengan 2 cara :
a.Pemenuhan kebutuhan sandang , pangan dan papan , ditangguhkan kepada setiap individu masyarakat (buruh)
b.Terkait kebutuhan biaya pendidikan, layanan kesehatan dan keamanan menjadi tanggung jawab negara untuk menyediakannya bagi setiap warga negara. Selain itu negara juga memiliki tanggungjawab menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan setiap orang untuk bekerja.







2 komentar:

  1. Ferencz-Joker | Merit Casino & Resort
    Merit 메리트카지노 Casino and Resort, Pennsylvania's third largest casino, features a 60-foot waterfall, 더킹카지노 a 34-story glass-covered Casino and 제왕카지노 Resort - The Ultimate Guide

    BalasHapus
  2. Casino Game For Sale by Hoyle - Filmfile Europe
    › casino-games › casino-games › casino-games › casino-games Casino Game for sale 벨라가르텐 by Hoyle on Filmfile Europe. best air jordan 18 retro men blue Free shipping for how can i order air jordan 18 stockx most countries, air jordan 18 retro men blue to us no download required. Check the air jordan 18 retro men red online deals we have.

    BalasHapus

Pengertian Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Manajemen  Ilmu ekonomi  adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan...