Senin, 12 Februari 2018

LAPORAN KKL DI DEWATA KAOS BALI


LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN ( KKL )
MARKETING MIX PHYSICAL EVIDENCE PT. ANGGA CAHAYA DEWATA DI DENPASAR BALI”










Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh kurikulum pada Program Studi Strata I Manajemen Ekonomi Universitas Semarang 

DISUSUN OLEH :
TRISYA IDA ARYATI
B.111.15.0099

UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
2017


LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN ( KKL )


“ MARKETING MIX PHYSICAL EVIDENCE PT. ANGGA CAHAYA DEWATA DI DENPASAR BALI”


Dipersiapkan dan disusun oleh
TRISYA IDA ARYATI
NIM : B.111.15.0099

Telah di ujikan pada tanggal, Jum’at 03 November 2017

Dosen Pembimbing

                                                            Teguh Ariefiantoro,SE,MM

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini telah di terima untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh kurikkulum pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Jurusan Manajemen
Tanggal  .........................................

Ketua Jurusan

Adijati Utaminingsih SE,MM



KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah dan ridha-Nya, sehingga saya dapat mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang dilaksanakan di PT. Angga Cahaya Dewata hingga dapat menyusun laporan Kuliah Kerja Lapangan dengan baik dan pada waktu yang ditentukan.
Dalam penyusunan laporan ini, saya mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini, dengan rasa hormat saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung, kepada :
1.      Bapak Prof.Dr. H. Pahlawansjah Harahap, SE,ME, selaku Rektor Universitas Semarang.
2.      Ibu Prof.Dr. Ir. Hj. Kesi Widjajanti, SE,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
3.      Bapak Teguh Ariefiantoro, SE,MM, selaku Dosen Pembimbing KKL bus 2.
4.      PO Subur Jaya, Duta Tour dan segenap leader, selaku biro perjalanan KKL di Bali.
5.      Pemilik dan karyawan PT. Angga Cahaya Dewata
6.      Orang tua serta keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada saya.
7.      Seluruh rekan – rekan Mahasiswa jurusan Manajemen angkatan 2015.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih banyak atas bimbingan dan bantuannya. Saya memohon maaf atas kekurangan dalam penyajian laporan ini, semoga laporan ini bermanfaat untuk pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
Semarang, 02 November 2017
Penulis


TRISYA IDA ARYATI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iv
BAB I.      PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................ 1
B. TUJUAN PENULISAN LAPORAN............................................................................. 2
C. MANFAAT PENULISAN LAPORAN......................................................................... 3
BAB II.     LANDASAN TEORI................................................................................................... 4
BAB III.    METODE PENULISAN LAPORAN KKL...................................................................... 10
A. LOKASI/OBJEK KKL.............................................................................................. 10
B. JENIS DATA........................................................................................................ 10
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................................................................ 11
BAB IV.    PEMBAHASAN HASIL KKL..................................................................................... 12
4.1 DESKRIPSI BIDANG YANG DIPILIH SESUAI TOPIK. ............................................... 12
4.2 PERBANDINGAN TEORI DAN PRAKTEK YANG DIBIAT PADA OBYEK. .................... 13
4.3 HASIL ANALISIS PERBANDINGAN TEORI DAN PRAKTEK....................................... 13
BAB V.      KESIMPULAN...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 21



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Dewata Kaos diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Dewata Kaos bergerak dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali berupa kerajinan Bali, kaos Bali, pernak-pernik Bali, lukisan Bali, patung Bali, sandal yang berlogokan dewata, dan lain-lain.
Awal berdirinya, Ibu Jero bersekolah di SMA di daerah Singaraja (Denpasar). Setamatnya dari SMA, beliau melanjutkan pendidikannya ke universitas dan bertemulah dengan Bapak Agung Darmayudha. Tahun 1992 Ibu dan Bapak mulai bekerja di Garment (Garment Bali Ayu) dan Ibu menjadi seorang desain squin dan bisa mengekspor ke luar negeri. Dari metode squin (pakai tangan) tersebut berubah menjadi mesin jahit seiring dengan majunya usaha mereka. Promosi pertama dilakukan melalui sisem kredit. Dan pada akhirnya pada tahun 1997 usaha Dewata Konveksi berhasil sukses. Kemudian pada tahun 2002, Ibu dan Bapak mulai merintis usaha Dewata Kaos.
Sebagai pusat souvenir & oleh - oleh khas Bali, Dewata Kaos selalu memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan dalam berbelanja kepada seluruh pengunjung maupun pelanggan. Dewata Kaos memberikan beraneka pilihan produk - produk yang selalu mencitrakan unsur dan nuansa etnik Bali di setiap produk. Ditunjang dengan kualitas yang terjamin dan harga yang sangat terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Selain pakaian, kerajinan tangan dan aneka makanan khas Bali , Dewata Kaos juga menawarkan lokasi yang sangat strategis dekat tempat wisata Pantai Sanur, dengan akses perjalanan yang sangat mudah ditempuh dari beragam tempat wisata lainnya. Hamparan area parkir yang sangat luas merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan kepuasan, kenyamanan, dan keamanan kepada semua pengunjung.  
Semuanya itu Dewata Kaos berikan untuk menunjang motto Dewata Kaos, yaitu Pusat Souvenir dan Oleh - Oleh Khas Bali yang TERLENGKAP, TERBESAR dan BERKUALITAS.
Dewata Kaos telah memiliki perusahaan di bidang :
1.      Angga Collection bergerak di bidang konveksi.
2.      Dewata Gym bergerak di bidang olahraga.
3.      Dewata Kaos menjual bahan kaos.
4.      Dwix Bordir bergerak di bidang pelayanan baju bordir.
5.      Dewata Oleh-Oleh Khas Bali menjual souvenir oleh-oleh bali.
Macam-macam produknya antara lain kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual kaos barong, sarung pantai, baju adat Bali, assesories/pernak-pernik, sandal Bali dan berbagai makanan khas Bali.
Visi Perusahaan
Dewata konveksi ini memiliki Visi “ Untuk menjadikan kumpulan perusahaan berstandar International dengan tetap berpegang pada kearifan dan norma-norma luhur”.
Misi Perusahaan
1.      Membantu mengurangi angka pengangguran
2.      Menjadi bagian yangberarti dan berkesan bagi semuamasyarakat dan keluarga.
3.      Ikut berperan, meningkatkan serta memajukan pariwisata Balidan pembangunan pemerintahan pada umumnya.
4.      Mampu mensejahterakan karyawan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan  mengambil judul  “ Marketing Mix Physical Evidence” di PT. Angga Cahaya Dewata.

B.            Tujuan Penulisan Laporan

Maksud dari penulisan ini adalah untuk mengetahui lingkungan fisik di PT. Angga Cahaya Dewata. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut:

1.      Mengembangkam wawasan dan pengetahuan secara langsumg tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
2.      Mengetahui perjuangan sebuah perusahaan agar dapat mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis.
3.      Menambah pengetahuan tentang bagaimana strategi yang dapat dilakukan agar dapat tercapainya target pasar.

C.    Manfaat Penulisan Laporan

1.    Bagi Penulis
Laporan ini dapat menambah ilmu serta wawasan kepada penulis tentang strategi-strategi apa yang akan digunakan untuk merkruitmen karyawan dan memasarkan produknya sehingga produknya dapat diterima dan fiminati masyarakat.
2.    Bagi PT. Angga Cahaya Dewata
Laporan ini dapat dijadikan sebagai kepedulian perusahaan dalam bidang rekriutmen karyawan dan bidang pemasaran  yang diberikan kepada mahasiswa. Dan dapat juga dijadikan sebagai sarana penelitian yang dapat dikembangkan oleh perusahaan.
3.    Bagi Universitas Semarang
Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk informasi atau sebagai referensi pembaca, sekaligus sebagai acuan bahan pembelajaran.




BAB II
LANDASAN TEORI

A.           Pengertian  Marketing Mix
Pada dasarnya pengertian marketing mix tidak jauh berbeda dengan pengertian marketing umumnya, mupun pengertian pemasaran biasanya. Namun konsep marketing mix, menawarkan sedikit perbedaan dengan kedua pengertian marketing – pemasaran  tersebut. Dimana teori  marketing mix lebih mengedepankan pembauran (gabungan) teori pemasaran atau marketing pada umumnya, dalam memasarkan produk (barang) maupun jasa.
Pengertian marketing mix adalah menjalankan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersama (gabungan) di antara elemen – elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Karena dalam konsepnya, setiap elemen pemasaran tidak dapat berjalan sendiri – sendiri, tanpa didukung oleh elemen lainnya.
Penggunaan marketing mix dalam dunia bisnis, tentunya dilakukan dengan menggunakan konsep – konsep yang sesuai kebutuhan masing-masing prusahaan. Dalam praktiknya, konsep marketing mix terdiri dari marketing mix untuk barang dan marketing mix untuk jasa.
Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat 4 elemen, yaitu:
1.      Product (Produk)
Produk adalah barang atau jasa yang didesain sedemikian rupa dengan tujuan untuk dipasarkan. Produk yang berkualitas akan memiliki nilai jual tinggi, serta akan mampu menarik calon pelanggan untuk membelinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan produk/jasa yaitu: fungsi; kualitas; kemasan; penampilan; layanan; dukungan; dan garansi.



2.      Price (Harga)
Setelah produk dan jasa yang kita ingin pasarkan telah ada, barulah kita menetukan harga jual produk/jasa kita tersebut. Harga adalah besaran uang yang harus diberikan oleh pelanggan kepada kita, untuk dapat menggukan produk atau jasa kita. Harga ini bisa saja murah atau mahal, hal ini disesuaikan dengan target market kita.

3.      Place (Tempat)
Tempat (place) juga berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran. Tempat yang strategis akan lebih mengundang banyak pelanggan baru, ketimbang tempat yang sulit dijangkau oleh pelanggan. Tentukanlah tempat yang tepat untuk toko produk/jasa kita. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan tempat adalah lokasi mudah dijangkau, strategis dan jangkauan dukungan seperti website, telepon dll.

4.        Promotion (Promosi)
     Promosi adalah hal terpenting dalam proses marketing. Kunci keberhasilan dalam proses pemasaran ditentukan oleh promosi ini. Karena promosilah yang pada dasarnya menawarkan produk atau jasa kita dipilih dan dibeli oleh pelanggan. Dalam melakukan promosi, ada beberapa hal yang umumnya dilakukan seperti periklanan, penjualan langsung,  public relations (hubungan masyarakat), media, serta penentuan anggaran.

Sementara itu,  (Boom dan Bitner 2000;234) menambahkan, untuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa, selain menggunakan konsep marketing mix 4P yang disebutkan di atas, juga perlu ditambahkan 3P, yaitu:
·         People (orang)
·         Physical Evidence (bukti fisik)
·         Process (prose)

Jadi dari penjelasan pengertian marketing mix di atas, dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan penggunaan konsep marketing mix untuk prusahaan jasa, jika digabungkan menjadi marketing mix 7P, yaitu: 


Khusus untuk produk yang berbentuk jasa, diperlukan konsep yang sedikit berbeda dengan produk barang.

B.            Konsep Marketing Mix  dalam Pemasaran (Marketing)
Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa:
“Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market”.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable – variabel  terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasar sasaran. 
Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence.
·         Product (produk)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
·         Price (Harga)
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak (Engel, Blackwell dan Miniard, 1996).
Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001).
·         Promotion (promosi)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker, 2000:7).
Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.
·         Place (Saluran Distribusi)
Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai industri.
Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
·         People (Orang)
Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa kecantikan :diantaranya adalah para reception, dokter, dan beauty therapis.
·         Process (Proses)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.
·         Physical evidence (Lingkungan fisik)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli (Belk 1974 dalam Assael 1992).
Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha (jasa yang bertempat/salon/spa/warnet) diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.




BAB III
METODE PENULISAN LAPORAN KKL

A.           Lokasi atau Objek KKL
PT. Angga Cahaya Dewata adalah sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 1992 dan pada akhirnya tahun 1997 usaha Dewata Konveksi berhasil sukses. Kemudian pada tahun 2002, Ibu dan Bapak mulai merintis usaha Dewata Kaos.
Sebagai pusat souvenir & oleh - oleh khas Bali, Dewata Kaos selalu memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan dalam berbelanja kepada seluruh pengunjung maupun pelanggan yang kebetulan juga menjadi obyek KKL saya.
Kunjungan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal       : Rabu, 18 Oktober 2017
Tempat               : PT. ANGGA CAHAYA DEWATA
Alamat              : JL. By Pass Ngurah Rai 53, Sanur Bali.Telp./ Fax : 0361467935/ 0361467936
Narasumber       : Bapak Agung Darmayuda

B.            Jenis Data
Jenis data laporan ini adalah:
1.             Data pimer yaitu data yang dikumpulkandan diolah sendiri atau seseorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya. Pada laporan ini, data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati, dicatat, dan direkam secara langsung ditempat dilakukannya kunjungan. (Uma Sekaran, 2011)
2.             Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Data laporan ini diperoleh dari membaca literatur, artikel, makalah, jurnal, dan sumber tertulis lainnya. (Sugiono : 2008 : 402)



C.           Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data Metode-metode yang digunakan untuk menyusun laporan adalah:
1.             Observasi menurut Nawawi dan Martini (1991) adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam obyek penelitian. Laporan ini mengamati langsung obyek KKL untuk menyusun laporan ini.
2.             Interview atau wawancara menurut Prabowo (1996) adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.proses tanya jawab saat berada diobyek KKL mengenai hal yang ingin diketahu oleh mahasiswa tentang apa yang akan dijadikan bahan laporan kunjungan.


BAB IV
PEMBAHASAN HASIL KKL

4.1         Deskripsi Bidang yang dipilih sesuai topik.  

PT. Angga Cahaya Dewata merupakan  salah  satu perusahaan di pulau dewata yang sudah ada sejak tahun 1993 dengan mulai mendirikan usaha konveksi di rumah untuk membantu perekonomian para tetangga, sehingga pada tahun 1995 PT. Angga Cahaya Dewata resmi mendirikan konveksi “Angga Collection”. Usaha yang didirikan beratas namakan cinta oleh Kadek Imawati bersama suaminya Agung Darmayudha telah memiliki beberapa usaha di Bali.
Nama  : PT. ANGGA CAHAYA DEWATA
Yang mempunyai beberapa anak perusahaan yang dapat diuraikan, sebagai berikut :
·           ANGGA COLLECTION bergerak dibidang konveksi
·           DEWATA GYM  bergerak di bidang olah raga
·           DEWATA KAOS menjual bahan kaos
·           DWIX BORDIR & SABLON CENTRE bergerak di bidang Bordir & Sablon
·           DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI menjual souvenir oleh-oleh bali
·           PENGINAPAN PONDOK WISATA DEWATA BALI
·           PIE SUSU DEWATA
Alamat        : Jln By Pass Ngurah Rai No. 53 Tohpati – Sanur Denpasar-Bali
Telp             : 0361 467935
Fax              : 0361 467936
e-Mail          : sales@dewatabali.co.id
Seiring dengan perkembangan  Pusat oleh- oleh khas bali, pesaing yang dihadapi oleh Dewata konveksi Bali semakin ketat. Untuk mengatasi persaingan, maka diperlukan  adanya suatu  strategi untuk menggembangkan produk baru ini akan membentuk masa depan Dewata konveksi yaitu melalui Strategi Diversifikasi produk. Produk yang diproduksi sendiri yang mempunyai ciri khas tersendiri, oleh sebab itu kreatifitaslah yang akan menunjukkan atau sebagai pegangan yang membedakan barang yang dimiliki dengan yang lain.
Ciri khas yang akan mampu meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Marketing Mix Physical Evidence atau Lingkungan Fisik Merupakan Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi Dewata oleh – oleh yaitu memiliki bentuk bangunan yang sangat kental akan nuansa Bali yang terkenal dengan ukiran ataupun pahatannya.

4.2         Perbandingan Teori dan Praktek yang dibuat pada Obyek.

Seperti yang telah dibahas di Bab II tentang “Marketing Mix Physical Evidence maka kami membandingkan dengan teori tersebut di dalam PT. Angga Cahaya Dewata telah menerapkan teori tersebut dalam perusahaan.
Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran. Keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi, lingkungan institusi, dekorasi dari ruangan, adanya suara, aroma fisik, cahaya yang terpancar, cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli hal ini di kemukakan oleh (Belk 1974 dalam Assael 1992).
PT. Angga Cahaya Dewata melakukan hal tersebut agar lingkungan fisik di perusahaan menjadi lebih baik dan meningkatkan fasilitas – fasilitas yang ada dapat digunakan ketika para pelanggan mengunjungi toko oleh – oleh Dewata tersebut. Sehingga para pelanggan dapat menikmati apa yang telah disediakan tersebut.

4.3              Hasil Analisis Perbandingan teori dan praktek.

Hasil analisis dari perbandingan teori dan praktek ini memang tepat, karena Dewata Konveksi Bali telah mengembangkan fasilitas – fasilitas yang diperlukan oleh konsumen agar perusahaan bisa terus bersaing di dunia usaha. Mengembangkan fasilitas, tata ruang, penempatan dekorasi ruangan yang bagus dan nyaman bagi pengunjung memang di perlukan, tujuannya agar konsumen tertarik untuk membeli. Untuk itu setiap perusahaan perlu melakukan pengembangan bangunan dan tata letak dekorasinya agar mampu bersaing dengan perusahaan oleh – oleh yang lainnya.
Ø  System Operasi
Operasional dalam perusahaan ini dilakukan dengan baik. Peralatan yang digunakan mampu berkembang dari yang awalnya hanya peralatan tradisional berkembang menjadi peralatan yang canggih seperi mesin sablon atau mesin jahit.
Dari segi kain bahan yang digunakan pemilk menggunakan kain yang berkualitas tinggi hal ini dikarenakan pemilik perusahaan ini memiliki pengetahuan yang baik tenteng berbagai jenis kain. Pemberian sablon juga digunakan sablon yang bagus yakni tidak lengket dan tidak pecah.

Ø  Susunan Organisasi
Owner                        : Agung Yudha
                                       Kd. Imayati
Manager Marketing     : Rahman  Ismail
                                      Komang  Peter
                                      Gusti Ayu
                                      Ngurah Sgung
Dewata kaos bali ini tidak seperti pada usaha – usaha dagang lainnya yang memiliki stuktur organisasi yang terorganisir, di Dewata Kaos tidak memiliki struktur organisasinya. Disini diterapkan pendekatan secara kekeluargaan. Semua pegawai dianggap sebagai satu keluarga. Bapak dan Ibu selalu memberikan kepercayaan penuh kepada pegawainya tanpa ada yang dibanding – bandingkan. Di Dewata Kaos tidak memiliki manager disetiap usaha.

Ø  Tugas dan Kewajiban
Owner sebagai pemilik usaha dan mengawasi semua kegiatan yang ada perusahaan. Manager Marketing bertugas untuk memasarkan produk perusahaan tersebut.
Ø  Jumlah Tenaga Kerja dan Sistem Pengajian
Mula – mula karyawan berjumlah 2 – 3 karyawan seiring dengan kemajuan dan permintaan pasar maka secara bertahap jumlah karyawan sekarang menjadi 200 karyawan.

Ø  Kegiatan Pabrik
a.         Jenis Kegiatan Produksi
Dewata kaos bali memproduksi berbagai macam produk antara lain kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual kaos barong, sarung pantai, baju adat Bali, assesories atau pernak – pernik,  sandal Bali dan berbagai makanan khas Bali.
b.        Volume Produksi
Volume produksi di dewata ini tergantung kepada permintaan konsumen maka jumlah atau volume produksi selalu berubah – ubah atau tidak menentu.
c.         Pemasaran
Pemasaran dengan menyetorkan barang produksi keseluruh tempat perbelanjaan yang ramai di kunjungi wisatawan tetapi masih dalam lingkup daerah sekitar tersebut, produknya hanya di jual belikan di daerah wisata bali dan tidak di jual belikan di daerah luar Bali.
d.        Pembuangan Limbah
Untuk limbah dari hasil produksi pakaian tidak di buang begitu saja, melainkan di daur ulang kembali untuk di buat kerajinan tangan dan berbagai macam baju anak sehingga limbah tersebut juga memiliki nilai jual yang tinggi.
e.         Bagian Produksi
Disana kami bertemu dengan mbok ketut sebaagai penjahit kaos di pt angga cahaya garment. Bedasarkan wawancara yang telah kami lakukan, didapat informasi bahwa beliau bekerja mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WITA. Meskipun beliau baru bekerja selama tiga bulan.
Namun, beliau telah mampu menyelesaikan 50 buah baju selama satu hari kerja. Selain itu beliau juga mengatakan tidak harus pandai menjahit jika ingin menjadi tukang jahit disana, asalkan mempunyai kemauan dan niat serta mau dilatih maka dapat diterima menjadi pegawai khususnya tukang jahit disana. Selain itu kami juga bertemu dengan Mak Musriaken yang bekerja di bagian packing Dewata Garment, menurut penuturanya beliau dapat mengemas baju dalam sehari 1 orang bisa berkisar 35 buah .
Hal itu tergantung kemampuan setiap pegawai, karena tingkat kesulitan penjahitan baju itu berbeda – beda. Bahan baku kaos yang di produksi disana di datangkan langsung dari : Bandung dan Yogyakarta. Sistem gaji setiap pegawai juga berbeda – beda, bisa menggunakan sistem bulanan maupun borongan.
Gaji yang diberikan kepada pegawai sudah berstandar kan UMR daerah Bali. Untuk mendapatkan informasi yang lebih kami juga mengulik informasi kepada mbak widi. Mbk widi adalah seorang pegawai dipabrik garment.
Dia mulai bekerja sekitar tahun 2012 dan mbk widi bekerja dipabrik garment sebagai penjahit. Ia menjahit seperti kaos, celana dll yang penjualannya disetorkan  ketoko-toko langsung. Keuntungan perbulan sekitar kurang lebih Rp 2.200.000. model dalam bekerja adalah sistem borong bukan harian. Jadi gaji banyak atau sedikit itu dari hasil berapa banyak jaitan yang dihasilakan.
Dan dalam bekerja mbk widi tidak ada kesulitan apapun semuanya berjalan lancar karna sudah terlatih sejak bekerja dipabrik garment. Dan dia bekerja mulai jam 07.30-17.00 WITA. Jika dia bekerjanya rajin dan hasil dari jaitannya rapi maka dia akan mendapat bonus yang cukup lumayan banyak.
f.         System Managerial
Kebetulan pada saat itu kami bertemu dengan bapak Rahman Ismail, selaku manager Operational di Dewata Garment. Berdasarkan pertanyaan yang telah kami ajukan beliau menjelaskan bahwa disana terdapat kurang lebih 200 karyawan dalam naungan PT. Angga Cahaya.
Setiap karyawan mampu memproduksi 40 sampai 70 buah per harinya, perbedaan ini disebabkan karena tingkat kesulitan setiap jenis baju yang dijahitnya.

Ø  Keadaan atau Situasi
Di dalam lingkungan pabrik dewata konveksi ini cukup terjamin fasilitas penunjang yang lengkap, memiliki area parkir yang cukup luas, lokasi yang strategis merupakan kelebihan dari tempat ini. Lokasinya adalah  berada di jalur menuju tempat wisata utama di Bali Jln Bay Pass Ngurah Rai 53 Sanur Bali. Dari pusat kota Denpasar tempat ini berjarak 3 kilometer, dan dari objek wisata Pantai Sanur Dewata oleh – oleh hanya berjarak 1 kilometer.
Kenyamanan belanja di Dewata oleh – oleh akan mulai terasa ketika memasuki halaman parkir tersedianya halaman parkir yang luas serta tertata rapi merupakan salah satu komitmen kuat dari Dewata oleh – oleh Bali sebagai tempat sovenir dan pusat oleh – oleh dalam mewujudkan kepuasan kepada konsumennya. Namun demikian, bagi wisatawan yang ingin melihat secara langsung proses pembuatan pakaian dan produk – produk di Dewata oleh – oleh maka anda bisa langsung mengunjungi lokasi produksi yang berada di sebelahnya.
Disini pihak manajemen tentu akan menjelaskan proses produksinya jenis kain yang dipergunkan sehingga akan mampu menambah keyakinan pengunjung untuk membeli produk khas Bali yang dijual di Dewata oleh – oleh. Sebagai tempat yang menjul oleh – oleh khas Bali Dewata oleh – oleh Bali juga memiliki fasilitas yang lengkap selain menyediakan lahan parkir yang luas juga terdapat ruang pertemuan, tempat makan yang luas, tempat peristirahatan bagi para crew travel, mushola, toilet, serta tempat karaoke dan tempatnya semua bersih dan ber AC.
Bagi anda yang ingin memiliki kenangan foto menggunakan pakaian adat khas Bali Dewata oleh – oleh juga mengfasilitasi hal tersebut lengkap mulai dari tenaga tata rias, kostum dan fotografernya. 

Ø  Peletakan dan Layout
Untuk tata letak penempatan barang – barang souvenir, makanan khas bali, sandal, dan kaos khas Dewata cukup tertata dengan rapi dan mudah dijangkau atau mudah ditemukan berbagai souvenir yang lainnya.

Ø  Dekorasi Ruangan
Untuk dekorasinya memiliki ruang tersendiri atau disekat - sekat untuk memisahkan tempat satu dengan tempat yang lainnya seperti tempat kaos Dewata dan Baju Barong di bagian pintu masuk, untuk makanan dan souvenir di bagian paling belakang.

Untuk segi kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.



BAB V
KESIMPULAN

Marketing Mix Physical Evidence atau Lingkungan Fisik : Merupakan Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . maksud dari situasi ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi, lingkungan institusi, dekorasi dari ruangan, adanya suara, aroma fisik , cahaya yang terpancar , cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli hal ini di kemukakan oleh Belk 1974 dalam Assael 1992.
Kegiatan yang dilakukan di dalam pabrik Dewata kaos Bali memproduksi berbagai macam produk antara lain kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual kaos barong, sarung pantai, baju adat Bali, assesories atau pernak – pernik,  sandal Bali dan berbagai makanan khas Bali. Pemasaran dengan menyetorkan barang produksi keseluruh tempat perbelanjaan yang ramai di kunjungi wisatawan tetapi masih dalam lingkup daerah sekitar tersebut, produknya hanya di jual belikan di daerah wisata bali dan tidak di jual belikan di daerah luar Bali.
Didalam pabrik dewata konveksi ini cukup terjamin fasilitas penunjang yang lengkap, memiliki area parkir yang cukup luas, lokasi yang strategis merupakan kelebihan dari tempat ini. Lokasinya adalah  berada di jalur menuju tempat wisata utama di Bali Jln Bay Pass Ngurah Rai 53 Sanur Bali. Dari pusat kota Denpasar tempat ini berjarak 3 kilometer, dan dari objek wisata Pantai Sanur Dewata oleh – oleh hanya berjarak 1 kilometer. Kenyamanan belanja di Dewata oleh – oleh akan mulai terasa ketika memasuki halaman parkir tersedianya halaman parkir yang luas serta tertata rapi merupakan salah satu komitmen kuat dari Dewata oleh – oleh Bali sebagai tempat sovenir dan pusat oleh – oleh dalam mewujudkan kepuasan kepada konsumennya.
Sebagai tempat yang menjul oleh – oleh khas Bali Dewata oleh – oleh Bali juga memiliki fasilitas yang lengkap selain menyediakan lahan parkir yang luas juga terdapat ruang pertemuan, tempat makan yang luas, tempat peristirahatan bagi para crew travel, mushola, toilet, serta tempat karaoke dan tempatnya semua bersih dan ber AC. Bagi anda yang ingin memiliki kenangan foto menggunakan pakaian adat khas Bali Dewata oleh – oleh juga mengfasilitasi hal tersebut lengkap mulai dari tenaga tata rias, kostum dan fotografernya.
Untuk segi kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi yang strategis, keramahan dan efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.


DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. CV. Alfabeta. Bandung.
(Uma Sekaran, 2011). (Sugiono : 2008 : 402). Diakses pada tanggal, 24 Oktober 2017. http://theorymethod.blogspot.com/2015/12/jenis-dan-sumber-data.html.
(Nawawi dan Martini 1991).(Prabowo 1996). Diakses pada tanggal, 24 Oktober 2017. http://wahyubudiutami.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-pengumpulan-data.html    
Pengertian  Marketing Mix. Diakses pada tanggal, 03 November 2017. http://pengertian-isp.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-marketing-mix-marketing-pemasaran.html.
Konsep Marketing Mix dalam Pemasaran (Marketing). Diakses pada tanggal,  03 November 2017. http://www.ekomarwanto.com/2012/04/marketing-mix-7p-produk-price-promotion.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Manajemen  Ilmu ekonomi  adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan...